BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah
Perkembangan yang sangat pesat terhadap
Media Sosial akhir-akhir ini dapat menjadi topik hangat untuk dibahas karena
banyak orang yang memakai Media Sosial namun mereka kurang memahami Media Sosial
itu sendiri. Maka dari itu kami akan menjelaskan pengertian media sosial,
klasifikasi media sosial, ciri-ciri media sosial, perkembangan media sosial,
pertumbuhan media sosial, pengaruh media sosial terhadap perilaku budaya dan
etika dalam menggunakan media sosial. Adapun manfaat dari penulisan ini agar
para pembaca dan pengguna Media Sosial dapat memahami tentang Media Sosial itu
sendiri sehingga mereka dapat menggunakan Media Sosial secara bijaksana.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan topik tentang Media Sosial,
rumusan masalah yang dapat diajukan sebagai berikut :
1.
Apakah pengertian media sosial?
2.
Apa saja klasifikasi media sosial?
3.
Apakah ciri-ciri media sosial?
4.
Bagaimana perkembangan media sosial?
5.
Bagaimana pertumbuhan media sosial?
6.
Bagaimana pengaruh media sosial terhadap perilaku budaya?
7. Bagaimana etika dalam menggunakan media
sosial?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan dengan rumusan masalah di
atas, tujuan penulisan tentang Media Sosial adalah :
1.
Ingin menjelaskan pengertian media sosial.
2.
Ingin menjabarkan klasifikasi media sosial.
3.
Ingin menjabarkan ciri-ciri media sosial.
4.
Ingin menjelaskan perkembangan media sosial.
5. Ingin menjelaskan pertumbuhan media
sosial.
6.
Ingin menjelaskanpengaruh media sosial terhadap perilaku budaya.
7. Ingin menjelaskanetika dalam menggunakan
media sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media
online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
2.2 Klasifikasi Media Sosial
Media sosial teknologi mengambil
berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial,
microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark
sosial.
Menurut Kaplan dan Haenlein (menciptakan
skema klasifikasi untuk berbagai jenis Media Sosial dalam artikel Horizons
Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010) ada enam jenis Media Sosial :
2.2.1Proyeksi
Kolaborasi
Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun
menghapus konten-konten yang ada di website ini. Contohnya Wikipedia.
2.2.2 Blog dan microblog
User lebih bebas dalam
mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan
pemerintah. Contohnya twitter.
2.2.3 Konten
Para user dari pengguna website ini saling membagi konten-konten media,
baik seperti video, ebook, gambar, dan lain-lain. Contohnya YouTube.
2.2.4 Situs jejaring sosial
Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat
informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi
itu bisa seperti foto-foto. Contohnya facebook.
2.2.5 Virtual game world
Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana userbisa
muncul dalam bentuk avatar–avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan
orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnyagame online.
2.2.6 Virtual social world
Dunia virtual yang dimana penggunanya
merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan
yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah
kehidupan, Contohnya second life.
2.3 Ciri-ciri Media Sosial
Media sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa
keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS
ataupun internet.
2. Pesan yang disampaikan bebas,
tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.
3. Pesan yang disampaikan
cenderung lebih cepat di banding media lainnya.
4. Penerimaan pesan yang
menentukan waktu interaksi.
2.4
Perkembangan Media Sosial
1.
1978
Awal dari penemuan sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat
berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik , ataupun mengunggah
dan mengunduh perangkat lunak, semua ini dilakukan masih dengan menggunakan
salurantelepon yang terhubung dengan modem.
2.
1995
Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu layanan
penyewaan penyimpanan data - data website agar halaman website tersebut bisa di
akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi tonggak dari
berdirinya website - website lain.
3.
1997
Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya
pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs
jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs
jejaring sosial di bandingClassmates.com
4.
1999
Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan
penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna
dariBlogger ini bisa memuat hal tentang apapun. Termasuk hal pribadi ataupun
untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak
berkembangnya sebuah Media Sosial.
5.
2002
Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming,
dan keberadaan sebuah Media Sosial menjadi fenomenal.
6.
2003
Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna
untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin
berkembang.
7.
2003
Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya,sehingga
myspace di katakan situs jejaring sosial yang user friendly.
8.
2004
Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini,
merupakan salah
satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.
9.
2006
Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya,
karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama
Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
10. 2007 Lahirnya
Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan bertepatan dengan
peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini diharapkan bisa menjadi sebuah
direktori online organisasi lingkungan seluruh dunia termasuk pergerakan
lingkungan baik dilakukan individu maupun kelompok.
11. 2010 Lahirnya
Path, situs jejaring social pribadi untuk berkirim pesan serta berbagi momen
tentang musik, video, foto dan lain-lain.
12. 2011 Lahirnya
Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama google+,
namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang yang telah di
invite oleh google. Setelah itu google+ di luncurkan secara umum.
13. 2012 Lahirnya
Ketiker, situs web yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga
memungkinkan penggunanya untuk megirim dan membaca pesan yang disebut post.
2.5
Pertumbuhan Media Sosial
Pesatnya perkembangan media sosial
kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk
memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal
yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang
pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat
mahal dan dilakukan sendiri. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit,
menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai
model content lainnya.
Media sosial adalah mengenai menjadi
manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan
berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang
yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas.
Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain
kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri
sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat.
Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan
personal branding.
Perkembangan dari media sosial ini
sungguh pesat, ini bisa di lihat dari banyaknya jumlah pengguna yang di miliki
masing - masing situs jejaring sosial ini, berikut grafik jumlah pengguna dari
masing - masing situs menurut data yang dilangsir dari statista pada Kami, 29
Januari 2015.
Facebook menurut
data yang dipublikasikan statista pada Januari 2015 merupakan situs
media sosial terpopuler dengan jumlah pengguna terbanyak didunia. Applikasi chating whatsapp
di peringkat ke-4 dengan 600 juta pengguna, instagram dengan 300 juta pengguna di peringkat ke
-9 dan disusul situs microblogging twitter di pertingkat ke- 10 dengan jumlah pengguna
mencapai 284 juta.
media sosial terpopuler dengan jumlah pengguna terbanyak didunia. Applikasi chating whatsapp
di peringkat ke-4 dengan 600 juta pengguna, instagram dengan 300 juta pengguna di peringkat ke
-9 dan disusul situs microblogging twitter di pertingkat ke- 10 dengan jumlah pengguna
mencapai 284 juta.
2.6
Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Budaya
Perkembangan
Media Sosial secara langsung berdampak terhadap tatanan dan perilaku dari
manusia, baik sebagai sarana informasi maupun sebagai sarana sosialisasi dan
interaksi antar manusia.
Sarana informasi untuk berinteraksi
tersebut saat ini cukup banyak diminati dan digunakan oleh masyarakat dunia
khususnya di Indonesia. Sarana teknologi informasi ini bisa digunakan dan dapat
di akses oleh seluruh masyarakat dengan tidak membeda-bedakan kelas, ras,
agama, dan antar golongan.
Penggunaan
Media Sosial bisa menjadi nilai yang positif jika para penggunanya menggunakan
sarana tersebut untuk hal-hal yang bersifat positif misalnya untuk menambah
ilmu pengetahuan, untuk sarana komunikasi dan promosi, untuk sarana
mengeksploitasi kemampuan diri, dan juga sebagai sarana untuk membangun
silaturahmi antar sesama pengguna. Tetapi jika penggunaan Media Sosial ini digunakan
untuk hal yang negative dan tidak produktif akan berdampak kurang baik terhadap
tatanan kepribadian pengguna maupun kepada tatanan budaya dasar masyarakat dan
lingkungan .
Dalam penggunaan Media Sosial, dampak
negative harus dapat kita hindari dan dampak positif yang harus diberdayakan.
Mau tidak mau atau suka tidak suka, teknologi informasi Media Sosial ini sudah
hadir dan ada di tengah-tengah masyarakat pengguna, hanya saja bagaimana kita
bisa menyiasati dan memanfaatkan untuk kebaikan pengguna dalam memaanfaatkan
teknologi informasi Media Sosial ini.
Dengan demikian keberadaan teknologi
informasi Media Sosial ini secara langsung maupun tidak langsung sudah bisa
merubah tatanan perilaku budaya, baik perilaku budaya pribadi maupun perilaku
budaya masyarakat sekitar. Tetapi yang kita harapkan jangan sampai pengaruh
teknologi informasi Media Sosial ini berpengaruh secara fundamental terhadap
perilaku budaya masyarakat yang mana Indonesia dikenal dengan budaya adat
ketimuran yang menjunjung nilai-nilai sopan santun dan saling menghormati serta
perpedoman pada kaidah-kaidah keagamaan.
2.6.1
Media Sosial Dikalangan Perilaku Masyarakat.
Perkembangan Media Sosial cukup pesat
sekali terbukti dengan banyaknya ragam dan jenis Media Sosial di kalangan
pengguna, dan penggunaannya pun bisa dengan menggunakan jasa komputer,
handphone, laptop, dll. Alat-alat komunikasi tersebut bisa digunakan oleh
pengguna dimana saja dan kapan saja tidak dibatasi oleh ruang dan waktu,
sehingga memudahkan pengguna berinteraksi di Media Sosial. Terlepas dari itu
semua yang harus diingat adalah dampak positif dan negatifnya dalam penggunaan
media sosial tersebut terutama dampaknya terhadap perilaku masyarakat. Berikut
analisa dampak positif dan negatif dari penggunaan sarana media sosial :
2.6.1.1Dampak Positif Media Sosial
1. Memperluas jaringan pertemanan.
Berkat situs Media Sosial ini anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia.
Meskipun sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
2. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar
mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena
mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
3. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja
menjadi lebih bersahabat, perhatian dan
empati. Misalnya memberikan
perhatian saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari
foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak
dapat bertemu secara fisik.
4.Menjalin silaturahmi terhadap teman-teman lama
yang terputus komunikasi sebagai akibat dari perbedaan jarak dan waktu,
sehingga silaturahmi yang terputus bisa terjalin kembali dengan baik.
5.Menambah ilmu pengetahuan dan teknologi, karena
dengan penggunakan teknologi dengan jejaring sosial, secara langsung kita dapat
menguasai penggunaan teknologi tersebut dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
dengan membaca dan membuka link-link yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
6.Media Sosial bisa digunakan untuk usaha atau
kegiatan-kegiatan yang menghasilkan pendapatan bagi pengguna, misalnya
menawarkan produk atau jasa yang kita jual melalui sosial media.
2.6.1.2 Dampak Negatif Media Sosial
1.
Anak
dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata, tingkat
pemahaman bahasapun menjadi terganggu, jika anak terlalu banyak berkomunikasi
di dunia maya.
2. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan
remaja lebih mementingkan diri sendiri, mereka menjadi tidak sadar akan
lingkungan di sekitarmereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet.
Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.
3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan
tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit
untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia
nyata.
4. Situsjejaring social adalah lahan yang subur bagi
predator untuk melakukan kejahatan, kita tidak akan pernah tahu apakah
seseorang yang baru kita kenal di internet menggunakan jati diri yang
sesungguhnya atau tidak.
5. Banyaknya situs-situs porno yang bisa dengan
mudah diakses oleh pengguna, hal ini bisa mempengaruhi terhadap perilaku
pengguna atau masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Menteri komunikasi dan informasi
(Meninfokom) harus berbuat tegas dan massif untuk memblokir semua situs-situs
porno yang beredar diinternet atau media sosial.
Bagi
masyarakat modern yang kini sudah sangat akrab dengan internet, jejaringsosial,
tentu bukan hal yang asing lagi. Ada banyak jenis jejaring sosial yang
digunakan masyarakat, terutama anak muda untuk menjalin pertemanan atau fungsi
lainnya.
Meski
awalnya jejaring sosial tidak dimaksudkan untuk digunakan sangat sering, namun
faktanya saat ini jejaring sosial hampir menguasai hidup penggunanya, terutama
anak muda.
2.6.1.3 Tujuh Fakta Menarik Tentang
Depresi Akibat Sosial Media
Media Sosial tak hanya memberikan
manfaat melainkan juga bisa memberikan dampak buruk untuk penggunanya, salah
satunya adalah depresi. Berikut adalah 7 (Tujuh) Fakta Menarik Tentang Depresi
Akibat Sosial Media :
1.
Jejaring Sosial Memicu Emosi Berlebihan
Menggunakan
jejaring sosial bisa memicu banyak emosi pada penggunanya. Meski jejaring
sosial hanya sebatas aktivitas maya, namun dampaknya tentu sangat nyata
terhadap emosi penggunanya. Jika emosi yang terus didapatkan oleh pengguna
adalah emosi negatif, maka ke depannya akan memicu depresi.
Tak
jarang juga jejaring sosial menyebabkan pertengkaran antar pasangan atau teman
baik. Dampak jejaring sosial yang begitu besar terhadap pengguna yang sudah
terlanjur kecanduan bisa sangat serius hingga mempengaruhi emosi mereka dan
bisa menyebabkan depresi.
2.
Depresi Akibat Rasa Iri
Depresi
yang disebabkan oleh jejaring sosial biasanya timbul akibat rasa iri terhadap
teman-teman. Rasa iri tersebut karena jejaring sosial bisa membuat seseorang
membandingkan diri mereka dengan orang lain dengan sangat mudah.
Tanpa
sadar seseorang menganggap apa yang ditampakkan oleh jejaring sosial merupakan
gambaran dari kehidupan mereka secara keseluruhan.Hal ini sangat salah, karena
tentunya setiap orang di jejaring sosial akan berbagi momen terbaik mereka di kehidupan nyata, begitu juga seperti
yang anda lakukan.
Karena
itu, ada banyak hal dalam kehidupan mereka yang tersembunyi. Sayangnya citra
tersebut bisa membuat seseorang membanding-bandingkan kehidupannya satu sama
lain yang nantinya bisa berujung pada depresi.
3.
Masalah Kelainan Mental
Sebenarnya
depresi akibat jejaring sosial adalah masalah kesehatan mental yang serius.
Namun sayangnya hingga saat ini depresi yang disebabkan oleh jejaring sosial
belum diakui sebagai masalah atau kelainan mental. Meski depresi akibat
jejaring sosial belum diakui dan dicatat sebagai salah satu masalah kelainan
mental, namun depresi ini sangat nyata dan bisa terjadi pada siapa saja,
terutama generasi muda saat ini yang sangat akrab dengan penggunaan jejaring sosial.
4.
Lebih Berbahaya Pada Remaja
Penelitian
mengungkap bahwa dampak jejaring sosial dan internet berbeda-beda pada pria,
wanita, orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Hal ini tentunya juga dipengaruhi
oleh kecenderungan seseorang untuk mengalami depresi, sehingga bisa jadi sangat
bervariasi pada setiap orang. Namun penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak
dan remaja lebih mudah terserang depresi akibat jejaring sosial dan internet
dibandingkan dengan wanita dewasa dan pria. Sementara wanita lebih mudah
terkena depresi ini dibandingkan pria. Meski begitu, tidak dijelaskan apa yang
membuat golongan usia tertentu seperti remaja lebih berisiko terkena depresi
dibandingkan dengan orang dewasa.
5.Bergantung
Penggunaan
Depresi
yang disebabkan oleh jejaring sosial dipengaruhi oleh penggunaan jejaring
sosial itu sendiri. Cara seseorang memperlakukan jejaring sosial sebagai bagian
dari hidupnya mempengaruhi apakah dia akan mudah mengalami depresi yang
disebabkan oleh jejaring sosial. Misalkan jika Anda menggunakan jejaring sosial
hanya untuk berkomunikasi dengan teman, atau untuk memantau kehidupan
seseorang, atau untuk bersenang-senang saja. Semakin serius seseorang
memperlakukan jejaring sosial, maka semakin serius juga dampaknya terhadap
emosi orang tersebut. Menganggap jejaring sosial sebagai hal yang terlalu
penting bisa membuat seseorang rentan terkena depresi akibat jejaring sosial.
6.
Depresi Disebabkan Kepura-Puraan
Alasan
lain mengapa jejaring sosial bisa menyebabkan depresi adalah karena banyak
orang yang hanya pura-pura bahagia ketika menciptakan identitas dan citra diri
mereka di dunia maya. Sangat jarang orang yang benar-benar menunjukkan hidup
mereka apa adanya di jejaring sosial. Hal semacam ini juga bisa menyebabkan
depresi terhadap orang lain karena menganggap kehidupannya tak sebaik Anda.
Tanpa sadar, kepura-puraan yang ada di jejaring sosial menyebabkan banyak orang
menjadi depresi karena saling membandingkan kehidupan satu sama lain.
7.
Jangan Bandingkan Diri Dengan Orang Lain
Salah
satu hal yang disarankan oleh para ahli adalah penggunaan jejaring sosial
secara wajar. Jangan menjadikan jejaring sosial sebagai hidup Anda, karena
kehidupan Anda sesungguhnya bukan di dunia maya dan tidak tercermin dari apa
yang Anda perlihatkan di jejaring sosial.
Selain
itu, para ahli juga menyarankan untuk tidak membanding-bandingkan diri dengan
orang lain karena inilah pemicu depresi yang paling besar. Komunikasi secara
langsung lebih penting daripada hanya mengandalkan jejaring sosial. Jangan
jadikan komunikasi lewat jejaring sosial sebagai kebutuhan pribadi Anda.
Bagi
para pengguna jejaring sosial, depresi akibat jejaring sosial tampaknya hal
yang remeh. Namun Anda tak pernah tahu kapan depresi tersebut bisa benar-benar
mempengaruhi kesehatan mental dan bahkan memicu banyak orang untuk melakukan
tindakan fatal hanya karena dampak dari jejaring social.
2.6.1.4 Tiga Gangguan Psikologis Akibat
Penggunaan Media Sosial
Media sosial tak ubahnya buku harian
bagi seseorang. Seruan kegembiraan, keluhan, hingga kegalauan bermuara di sana.
Antara pencitraan atau kejujuran, tidak ada yang tahu, kecuali sang pengguna
sendiri. Selain merasa lebih lega, bermain media sosial memang dapat
memperbaiki silaturahim dengan teman lama dan mendatangkan teman baru. Namun,
manfaat positif ini bisa tergantikan dengan efek negatif akibat penggunaan yang
berlebihan.
Ada dua sisi yang harus disikapi
dengan bijak. Ketidakmampuan mengontrol diri bisa saja mengakibatkan Anda
mengalami gangguan psikologis akibat teknologi. Dari sekian banyak, kenalilah 3
(tiga) jenis gangguan berikut ini agar dapat lebih waspada dan bersikap lebih
bijak, yaitu sebagai berikut :
1.
Social (Media) Anxiety Disorder
Pernahkah
ketika Anda asyik mengobrol dengan beberapa teman, masih bisa sigap
memperhatikan nyala atau bunyi notifikasi dari ponsel? Perhatian bisa seketika
teralihkan karena seseorang telah mengomentari status Facebook terbaru atau
"menyambar" tweet Anda. Apabila perilaku-perilaku seperti itu melekat
dalam diri, bisa jadi Anda berpotensi untuk mengidap social (media) anxiety
disorder (SAD). Gangguan ini dapat dipahami sebagai ketakutan atau kecemasan
dalam berkomunikasi di media sosial.
Seseorang
merasa takut atas penghakiman buruk dari kerabat yang berada di jejaring
sosial. Kecemasan terlihat ketika seseorang takut dicap sebagai orang yang
sombong ketika memberikan respons yang lambat. Bahkan.seseorang bisa merasa
tertekan jika kerabat dekatnya meng-unfollow atau mem-block akunnya tiba-tiba.
SAD juga bisa berpeluang untuk masuk dalam kategori penyakit klinis.
2.
OCD dan "social phobia"
Penggunaan
teknologi memicu hadirnya kedua gangguan ini. Salah satu gejala seseorang
mengalami obsessive-compulsive disorder (OCD). ia tidak dapat meninggalkan
ponselnya sedetik pun ketika sedang menjalani aktivitas lain. Sementara itu,
social phobia menunjukkan gejala adanya rasa sakit hati ketika seseorang
mendapat komentar atau balasan pesan negatif dari orang lain di dunia maya. Hal
ini tidak menutup kemungkinan dapat memberikan pengaruh buruk dalam interaksi
sosial di dunia nyata.
3.
FOMO, Fear of missing out (FOMO)
FOMO
dimaknai sebagai perasaan tidak nyaman karena ada sesuatu yang terlewatkan
mengenai aktivitas orang lain. Hal ini mengakibatkan seseorang cenderung untuk
terus mencari tahu apa yang dialami orang lain, apalagi pengalaman tersebut
belum pernah dirasakan sendiri.
Kini,
seseorang mudah tergoda untuk selalu mengakses jejaring sosial dan memantau
akun lain secara konstan. Kehidupan orang lain seolah-olah terlihat lebih indah
dan menarik, sayang jika terlewatkan. Gejala-gejala sepele yang kerap terlihat,
sejumlah orang tanpa sadar 'mewajibkan' diri memantau dini masa sebelum dan
sesudah tidur meski hanya sekadar menyimak perbincangan antar akun.
2.7
Etika Dalam Menggunakan Media Sosial
Dalam menggunakan jejaring sosial,
kita diberi kebebasan berbagi informasi atau berkomunikasi dengan siapa saja.
Kebebasan ini bukan berarti tidak ada etika yang membatasi mana yang boleh atau
mana yang tidak boleh. Ada baiknya kita mengenal bagaimana etika yang harus
diperhatikan dalam menggunakan jejaring sosial. Hal ini dilakukan agar membuat
pengguna merasa nyaman dan mengurangi tindak kejahatan.
Berikut
ini adalah beberapa hal penting etika dalam menggunakan jejaring sosial.
1. Etika Dalam Berkomunikasi
Dalam
melakukan komunikasi antar sesama pada situs jejaring sosial, biasanya kita
melupakan etika dalam berkomunikasi. Sangat banyak kita temukan kata-kata kasar
yang muncul dalam percakapan antar sesama di jejaring sosial, baik itu secara
sengaja ataupun tidak sengaja. Sebaiknya dalam melakukan komunikasi kita
menggunakan kata-kata yang layak dan sopan pada akun-akun jejaring sosial yang
kita miliki. Pergunakan bahasa yang tepat dengan siapa kita berinteraksi.
2. Hindari Penyebaran SARA dan Pornografi
Ada
baiknya anda tidak menyebarkan informasi yang berhubungan dengan SARA (Suku,
Agama dan Ras) dan pornografi di jejaring sosial. Sebarkanlah hal-hal yang
berguna yang tidak menyebabkan konflik antar sesama pada situs jejaring
tersebut.
3. Kroscek Kebenaran Berita
Berita
yang menjelekkan orang lain sangat sering kita jumpai di jejaring sosial. Hal
tersebut kadang bertujuan untuk menjatuhkan nama pesaing dengan berita-berita
yang direkayasa. Oleh karena itu pengguna jejaring sosial dituntut untuk cerdas
dalam menangkap sebuah informasi, bila ingin ikut menyebarkan informasi
tersebut, ada baiknya kita melakukan kroscek akan kebenaran informasi terlebih
dahulu.
4. Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Saat
menyebarkan informasi baik itu berupa tulisan, foto atau video milik orang
lain, ada baiknya kita mencantumkan sumber informasi sebagai bentuk penghargaan
untuk hasil karya seseorang. tidak serta merta mengcopy paste tanpa memberikan
sumber informasi tersebut.
5. Jangan Terlalu Mengumbar Informasi Pribadi
Anda
Dalam
menggunakan jejaring sosial ada baiknya kita sebagai pengguna harus bijak dalam
menginformasikan privasi / kehidupan pribadi. Jangan terlalu mengumbar hal-hal
pribadi di jejaring sosial, apalagi sesuatu yang sensitif dan sangat pribadi.
Semisal mengenenai keuangan, hubungan percintaan, tentang kehidupan keluarga,
tentang kejengkelan dengan seseorang, nomor telepon alamat rumah atau
keberadaan anda. Hal ini dapat mengganggu kontak lain dalam daftar anda dan
bisa menjadi informasi bagi mereka yang ingin berniat jahat kepada kita.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Media Sosial adalah sebuah media
online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Terciptanya
media sosial ini yaitu karena perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Dengan
Media Sosial kita bisa memanfaatkannya untuk mempromosikan atau memperkenalkan
usaha atau bisnis kita atau bisa menyampaikan pemikiran-pemikiran dan ide-ide
sesorang yang kemudia bisa dibaca oleh orang lain dalam rangka menambah wawasan
dan menambah khasanah keilmuan. Namun ada banyak juga sisi negative dari
penggunaan media sosial, pengguna bisa dengan mudah sekali terpengaruh, karena
di media sosial semua informasi yang masuk baik informasi positif dan negative
bisa di akses semuanya oleh pengguna. Oleh karena itu kepada pengguna untuk
bisa lebih memfilter atau menyaring semua informasi yang masuk dilihat di media sosial, dan tidak menerima
secara mentah-mentah semua informasi yang masuk. Hal ini perlu pengawalan yang
khusus dari para orang tua jika pengguna media sosial tersebut masih dibawah
umur, anak-anak, dan belum dewasa.
3.2
Saran
Disarankan
kepada pemerintah, khususnya kepada Kementrian Komunikasi dan Informasi
Republik Indonesia untuk bisa menjaga dan memonitor terhadap perkembangan Media
Sosial di Indonesia dan menutup media
sosial-media sosial yang memunculkan berita atau gambar yang negative dan wajib
untuk di blokir, serta bagi pengguna media sosial, pergunakanlah Media Sosial
sebaik mungkin dalam berbagi informasi, maupun berkomunikasi sesuai etika yang
berlaku.
5 komentar:
daftar pustakanya mana kak
Keren tapi kayaknya copas ya
kunjungi blog saya
Mohon maaf sebelumnya Umar ncexs, benar kak memang ada beberapa yang saya copas dan ada beberapa yang saya tambah untuk lebih melengkapi.
mantap kak infonya
markaindo
Post a Comment