Monday 27 May 2019 1 komentar

AUDIT LINGKUNGAN PELABUHAN PASAR IKAN DI JAWA TENGAH

AUDIT LINGKUNGAN
PELABUHAN PASAR IKAN DI JAWA TENGAH

A.    Kualitas Udara
1.      Pengumpulan Data.

Berdasar data pengamatan dari lapangan dan hasil analisis laboratorium, kemudian dibuat tabel penilaian.
Parameter yang di Audit
Hasil / Baku Mutu
Jelek
(Skala 1)
Sedang
(Skala 2)
Bagus
(Skala 3)
CO
7 ppm

**

NOx
0.032 ppm

**

SO2
0.056 ppm

**

Pb
2 μg/Nm3

**

Bau
Sangat Berbau
*



·           Sumber pencemaran CO, NOx, SO2, dan Pb berasal dari emisi cerobong asap kapal sedangkan bau berasal dari pasar ikan di dekat pelabuhan tersebut, Bau yang ditimbulkan adalah bau amis atau anyir.

·           Berdasar Pengamatan/Pengukuran/Analisis Lab : dari hasil data diatas, Penilaian  Parameter  CO, NOx, SO2 , Pb  sedang ,  karena masih dibatas Baku Mutu Udara, dan Paremeter Bau jelek, karena melewati Baku Mutu.

2.      Analisis
Analisis  Evaluasi  Dalam Audit  Lingkungan
Evaluasi dilaksanakan terhadap beberapa aspek antara lain :

Ø  Aspek Manajemen
Aspek Manajemen
Bagus
(3)
Sedang
(2)
Jelek
(1)
Evaluasi
Kelembagaan

2

2
SDM
3


3
Metode

2

2
Biaya


1
1
Peralatan


1
1
Jumlah



9
Rata-rata



1.8
Analisis Penilaian diketemukan :

Parameter CO, NOx, SO2 dan Pb yang dihasilkan dari emisi cerobong asap kapal konsentrasinya masih dibatas skala sedang, secara berurutan yaitu 7 ppm, 0.032 ppm, 0.056 ppm dan 0.03 μg/Nm3, Bau ditimbulkan dari perdagangan ikan di pasar tersebut.
Ditemukan ternyata faktor biaya  dan peralatan. Secara umum lokasi lingkungan tempat pemasaran ikan, tidak dekat pada daerah yang kotor, namun masyarakat setempat menjual ikan dengan cara yang salah, ikan yang dijual tersebut dibiarkan dibawah terik sinar matahari. Ketika ikan mati dan diangkat ke darat, udara panas dengan cepat akan mengaktifkan bakteri untuk memulai pembusukan pada daging ikan, karena bakteri pembusuk yang terdapat pada ikan akan bekerja lebih efisien pada suhu panas sehingga terjadi bau amis pada ikan. Itulah sebabnya disarankan  bagi masyarakat setempat untuk menyimpan ikan mentah pada freezer atau dalam balok es untuk mendinginkan suhu ikan agar terjaga kesegarannya. Penyebabnya juga karena faktor biaya untuk pengelolaan lingkungan tidak cukup besar serta peralatan yang digunakan tidak memadai, akibat tingkat ekonomi yang rendah  juga sehingga masyarakat tidak mau  mengeluarkan lebih untuk membeli peralatan atau bahan lain untuk menjaga kesegaran ikan yang dijual tersebu.


Ø  Aspek Ketaatan Hukum
Aspek Ketaatan Hukum
Bagus
(3)
Sedang
(2)
Jelek
(1)
Evaluasi
Perijinan

2

2
Ketenaga Kerjaan
3


3
Kesehatan


1
1
Resiko

2

2
Jumlah



8
Rata-rata



2
Analisis Penilaian diketemukan :

Parameter CO, NOx, SO2 dan Pb yang dihasilkan dari emisi cerobong asap kapal konsentrasinya masih dibatas skala sedang, secara berurutan yaitu 7 ppm, 0.032 ppm, 0.056 ppm dan 0.03 μg/Nm3, Bau ditimbulkan dari perdagangan ikan di pasar tersebut.
Ditemukan ternyata faktor Kesehatan terutama pada manusia, bau amis dari perdagangan ikan dipelabuhan pasar ikan tersebut membuat warga sekitar mual, ternyata hampir sebagian masayarakat yang malas dan tidak peduli yang langsung membuang limbah ikan terutama limbah cair (contoh darah ikan, air cucian ikan termasuk limbah bahan bakar kapal) ke peraiaran  sehingga inipun menambah bau yang tidak sedap dilokasi tersebut, disarankan agar penjual maupun pembeli dan masyarakat setempat untuk menggunakan masker, melakukan penyuluhan pada masyarakat untuk lebih peduli lagi terhadap lingkungan sekitarnya bagaimana manangani dan menannggulangi masalah tersebut.


Ø  Aspek Teknis
Aspek Ketaatan Hukum
Bagus
(3)
Sedang
(2)
Jelek
(1)
Evaluasi
Pengelolaan Limbah :
a.       Padat
b.      Cair
c.       Gas


3










1
1


3
1
1
Kebocoran
3


3
Jumlah



8
Rata-rata



2
Analisis Penilaian diketemukan :

Parameter CO, NOx, SO2 dan Pb yang dihasilkan dari emisi cerobong asap kapal konsentrasinya masih dibatas skala sedang, secara berurutan yaitu 7 ppm, 0.032 ppm, 0.056 ppm dan 0.03 μg/Nm3, Bau ditimbulkan dari perdagangan ikan di pasar tersebut.
Ditemukan ternyata faktor Pengelolaan limbah yaitu limbah cair dan gas, Bau dihasilkan dari limbah cair pencucian ikan dan darah ikan yang langsung dibuang keperairan serta limbah dari bahan bakar kapal. Gas dihasilkan dari cerobong asap kapal, namun tidak terlalu memberikan pengaruh karena kapal yang berlabuh dan singgah di pelabuhan pasar ikan tersebut hampir sebagian besar merupakan kapal layar yang menurunkan dan memuat macam-macam hasil bumi seperti kacang dan lain-lain dan juga kapal ikan.

Ø  Aspek AMDAL
Aspek Ketaatan Hukum
Bagus
(3)
Sedang
(2)
Jelek
(1)
Evaluasi
Pelaksanaan RKL

2

2
Pelaksanaan RPL

2

2
Jumlah



4
Rata-rata



2
Analisis Penilaian diketemukan :

Parameter CO, NOx, SO2 dan Pb yang dihasilkan dari emisi cerobong asap kapal konsentrasinya masih dibatas skala sedang, secara berurutan yaitu 7 ppm, 0.032 ppm, 0.056 ppm dan 0.03 μg/Nm3, Bau ditimbulkan dari perdagangan ikan di pasar tersebut.
Keberhasilan pelaksanaan RKL dan RPL dapat dilihat dari hasil audit lingkungan. Audit lingkungan dibuat untuk mengetahui keberhasilan kinerja pengelolaan lingkungan. Ditemukan bahwa kinerja pengelolaan lingkungannya tidak baik, ini karena dari aspek pelaksanaan RKL RPL yang dilakukan tidak terlalu baik.


B.     Kualitas Air

1.      Pengumpulan Data.

Berdasar data pengamatan dari lapangan dan hasil analisis laboratorium, kemudian dibuat tabel penilaian.
Parameter yang di Audit
Hasil / Baku Mutu
Jelek
(Skala 1)
Sedang
(Skala 2)
Bagus
(Skala 3)
Warna
Agak kuning

ü


Bau
Berbau kalau dicium langsung
          
           ü


BOD
6 ppm
ü


DO
5 ppm
ü


Minyak dan Lemak
1000 μg/L

ü


·         Sumber pencemaran Warna, Bau, BOD, DO berasal dari limbah cair pasar ikan sedangkan Minyak dan Lemak berasal dari limbah bahan bakar kapal di pelabuhan tersebut.

Berdasar Pengamatan/Pengukuran/Analisis Lab : dari hasil data diatas, Penilaian  Parameter  Warna, Minyak dan Lemak  sedang ,  karena masih dibatas Baku Mutu Pengelolaan Kualitas Air, dan Paremeter Bau, BOD dan DO jelek, karena melewati Baku Mutu.

2.      Analisis
Analisis  Evaluasi  Dalam Audit  Lingkungan
Evaluasi dilaksanakan terhadap beberapa aspek antara lain :

Ø  Aspek Manajemen
Aspek Manajemen
Bagus
(3)
Sedang
(2)
Jelek
(1)
Evaluasi
Kelembagaan

2

2
SDM
3


3
Metode

2

2
Biaya


1
1
Peralatan


1
1
Jumlah



9
Rata-rata



1.8

Analisis Penilaian diketemukan :

Warna, Bau, BOD, DO berasal dari limbah cair pasar ikan sedangkan Minyak dan Lemak berasal dari limbah bahan bakar kapal di pelabuhan tersebut. Ditemukan ternyata faktor biaya  dan peralatan. Setelah dilakukan analisa lab ternyata kualitas perairan di pelabuhan menunjukan bahwa BOD nya terbilang cukup tinggi dan DO rendah, ini sebabkan karena air limbah yang dihasilkan dari pasar ikan tersebut berasal bahan organic, semakin banyak bahan organic dalam air, semakin besar BOD nya. Semakin besar BOD, maka DO nya makin rendah dikarenakan oksigen yang terlarut tersebut digunakan oleh bakteri. Kadar DO yang rendah ini juga akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic yang mungkin saja terjadi. Faktor biaya untuk pengelolaan lingkungan tidak cukup besar serta peralatan yang digunakan tidak memadai untuk pengendaliannya sehingga lebih memperparah keadaan.

Ø  Aspek Ketaatan Hukum
Aspek Ketaatan Hukum
Bagus
(3)
Sedang
(2)
Jelek
(1)
Evaluasi
Perijinan

2

2
Ketenaga Kerjaan
3


3
Kesehatan


1
1
Resiko

2

2
Jumlah



8
Rata-rata



2
Analisis Penilaian diketemukan :

Warna, Bau, BOD, DO berasal dari limbah cair pasar ikan sedangkan Minyak dan Lemak berasal dari limbah bahan bakar kapal di pelabuhan tersebut. Ditemukan ternyata faktor Kesehatan terutama pada manusia. Sama seperti kualitas udara, bau yang ditimbulkan dari limbah tersebut akan mengganggu saluran pernapasan, ditambahkan lagi jika air tersebut digunakan untuk MCK akan mengakibatkan penyakit dan gatal-gatal pada kulit.

Kadar DO diperairan akan mempengaruhi populasi biota air,jika kadar DO rendah dimungkinakan biota air akan mati dikarenakan biota air membutuhkan oksigen terlarut untuk pernapasan dan proses metabolisme.

Ø  Aspek Teknis
Aspek Ketaatan Hukum
Bagus
(3)
Sedang
(2)
Jelek
(1)
Evaluasi
Pengelolaan Limbah :
d.      Padat
e.       Cair
f.       Gas


3










1
1


3
1
1
Kebocoran
3


3
Jumlah



8
Rata-rata



2

Analisis Penilaian diketemukan :

Warna, Bau, BOD, DO berasal dari limbah cair pasar ikan sedangkan Minyak dan Lemak berasal dari limbah bahan bakar kapal di pelabuhan tersebut. Ditemukan ternyata faktor Pengelolaan limbah yaitu limbah cair dan gas yang tidak dilakukan penanganannya, Bau dihasilkan dari limbah cair pencucian ikan dan darah ikan yang langsung dibuang keperairan serta limbah dari bahan bakar kapal, limbah tersebut menyebabkan kadar BOD tinggi dan kadar DO rendah, DO yang rendah menimbulkan akibat degradasi anaerobic. Pencemaran air juga disebabkan oleh limbah bahan bakar kapal berupa minyak yang semakin lama semakin berkumulatif.

Ø  Aspek AMDAL
Aspek Ketaatan Hukum
Bagus
(3)
Sedang
(2)
Jelek
(1)
Evaluasi
Pelaksanaan RKL

2

2
Pelaksanaan RPL

2

2
Jumlah



4
Rata-rata



2
Analisis Penilaian diketemukan :

Warna, Bau, BOD, DO berasal dari limbah cair pasar ikan sedangkan Minyak dan Lemak berasal dari limbah bahan bakar kapal di pelabuhan tersebut. Keberhasilan pelaksanaan RKL dan RPL dapat dilihat dari hasil audit lingkungan. Audit lingkungan dibuat untuk mengetahui keberhasilan kinerja pengelolaan lingkungan. Ditemukan bahwa kinerja pengelolaan lingkungannya tidak baik, ini karena dari aspek pelaksanaan RKL RPL yang dilakukan tidak terlalu baik.

v  Evaluasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Suatu Perusahaan Yang Di Audit

Aspek/Komponen Lingkungan
Manajemen
Ketaatan Hukum
Teknis
AMDAL
1.      Kualitas Udara
1.8
2
2
2
2.      Kualitas Air
1.8
2
2
2
Rerata
1.8
2
2
2
Kesimpulan :

Berdasarkan evaluasi dapat diketemukan aspek dan faktor-faktor yang score-nya rendah dan tinggi. Secara berurutan aspek yang score-nya paling rendah sampai paling tinggi untuk kualitas udara dan air yaitu  aspek manajemen, aspek ketaatan hukum, aspek teknis  dan aspek AMDAL.
Melihat kinerja dan angka score pada setiap faktor, maka dapat dibuat rekomendasi mitigasi :
Ø Aspek Teknis
Faktor pengelolaan limbah cair dan gas
Penanganan limbah cair :
Dengan adanya sifat pengelolaan air limbah domestik yang mudah terurai
maka pengelolaan yang disarankan adalah melakukan pemelihara-an sanitasi MCK.
Untuk limbah dari kegiatan maintenance, maka dilakukan pengolahan secara fisika-kimia, dengan cara membuat bak penampung kemudian dilakukan pengendapan dan proses netralisasi.

Penanganan limbah gas :
Penghijauan dan taman-taman untuk mengurangi disperse gas dan debu
Pemakaian masker dan pemakaian - peralatan pelindung kerja
Pagar pemisah dengan areal permukiman
Pemasangan Cerobong untuk Genset

Ø  Aspek Manajemen
Faktor biaya dan peralatan
Biaya :
Perlu dilakukan penambahan biaya operasional pengelolaan lingkungan dan adanya biaya tetap.

Peralatan :
Perlu dipergunakan peralatan yang standar

Ø  Aspek Ketaatan Hukum
Faktor Kesehatan :
Dilakukan pencegahan, menggunakan masker bagi penjual, pembeli maupun masyarakat disekitar pelabuhan.
Tidak menggunakan air yang sudah tercemar limbah pasar ikan untuk MCK
Melakukan penyuluhan dan informasi kepada masyarkat untuk lebih peduli lagi terhadap lingkungan sekitarnya.

Ø  Aspek AMDAL
AMDAL dan Audit Lingkungan saling berkaitan. AMDAL terdiri dari empat dokumen yaitu KA, ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) , RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)  dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan). Pelaksanaan dua dokumen terakhir sangat erat kaitannya dengan Audit Lingkungan. Audit Lingkungan dibuat untuk mengetahui keberhasiln kinerja pengelolaan lingkungan. Untuk itu kinerja pengelolaan lingkungan harus dilakukan dengan baik sehingga perencanaan yang tertera dalam RKL dan RPL serta pelaksanaannya juga akan baik.

 
;
menu autocaristes pas cher | free wordpress themes download | WordPress tutoriels