BAB I
LATAR BELAKANG
Pada
dasarnya filosofi dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi
keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya
yang berimbas pada kinerja perusahaan. Pelaksanaan K3 tidak hanya merupakan
tanggungjawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggungjawab semua pihak,
khususnya pelaku industri. Tujuan dalam penerapan K3 itu sendiri sebenarnya
adalah meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan terhadap norma K3,
meningkatkan partisipasi semua pihak untuk optimalisasi pelaksanaan budaya K3
di setiap kegiatan usaha dan terwujudnya budaya K3 masyarakat Indonesia.
Sebagai sasarannya adalah tingginya tingkat pemenuhan norma K3, meningkatnya
jumlah perusahaan yang mendapatkan kecelakaan nihil (zero accident) dan terwujudnya masyarakat yang berperilaku K3.
Keterlibatan seluruh pihak terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dibutuhkan dalam setiap jenis kegiatan di lingkungan perusahaan dan
berbagai kegiatan masyarakat sehingga dapat menekan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Hal ini perlu mendapatkan perhatian sepenuhnya karena
kenyataan menunjukkan bahwa tidak sedikit kasus/ kejadian yang telah menimpa
unsur-unsur yang terkait dengan praktek/ kerja di lapangan kerja sehingga
terjadi kondisi yang tidak diinginkan, misalnya: tukang las yang mengerjakan
pagar rumah anda terpajan uap logam berat yang bisa menimbulkan kanker paru
dikemudian hari dan cahaya menyilaukan yang dihasilkan saat proses pengelasan
potensial menimbulkan katarak dini. Untuk itulah perlu ditekankan agar
keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian sepenuhnya termasuk di
PT. Mega Andalan Kalasan (MAK)
Yogyakarta.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Profil
Perusahaan
Mega
Andalan Kalasan (MAK) merupakan perusahaan swasta Indonesia yang memproduksi
perlengkapan rumah sakit (troli, bed, loker, kabinet, dan lain-lain). PT. MAK
didirikan pada tahun 1988 karena pendiri merasa perihatin dengan keadaan bangsa
Indonesia yang masih harus mengimpor peralatan-peralatan rumah sakit. Saat ini
PT. MAK merupakan leading company atas
perusahaan-perusahaan perlengkapan rumah sakit di Indonesia.
Ideologi
dasar PT. MAK adalah menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Visi PT. MAK
yaitu menjadi penggerak utama dalam rangkaian proses menuju Indonesia sebagai
negara industri. Sedangkan misi PT. MAK sebagai berikut, yaitu:
1.
Menjadi center of excellent di bidang Teknologi Mekanik.
2.
Membangun Sentra Industri berbasis
kompetensi di bidang Teknologi Mekanik.
3.
Menghimpun dan mendayagunakan berbagai
kemampuan teknologi yang terserak di berbagai penjuru tanah air.
4.
Membangun citra industri yang
memakmurkan masyarakat.
5.
Getting
People Fall in Love with MAK.
2.2
Keputusan
Strategis Manajemen Operasi
Berikut sepuluh
keputusan strategis manajemen operasi PT. MAK, yaitu:
1.
Goods Design
PT.
MAK memproduksi barang-barang peralatan rumah sakit dan motor. Namun saat ini
fokus yang diambil adalah pada peralatan rumah sakit. PT. MAK memproduksi lebih
dari seratus jenis produk peralatan rumah sakit, yang dikelompokkan dalam
beberapa divisi produk, yaitu:
a.
Manual bed
b.
Electric bed
c.
Economic class
d.
Baby bed
e.
Children bed
f.
Beside cabinet
g.
Room accessories
h.
Operating & examination table
i.
Trolley
j.
Patient transport
k.
Cabinet & locker
l.
Matching set
m. Other
furniture
2.
Kualitas
PT.
MAK mempunyai konsep manufacturing
QCD, yaitu:
a.
Quality:
PT. MAK selalu memberikan kualitas terbaik.
b.
Cost:
PT. MAK berproduksi dengan cost yang termurah, tanpa
mengorbankan kualitas produknya.
mengorbankan kualitas produknya.
c. Delivery:
PT. MAK selalu berusaha untuk mengirimkan produknya tepat pada waktunya.
Berkaitan dengan kualitas produknya, PT.
MAK juga sangat memperhatikan aspek spesifik desain produknya, yaitu:
a. Teknikal: aspek ini terkait dengan
kekuatan produk, produk tersebut harus dapat menanggung beban tertentu sesuai
dengan spesifikasi.
b.
Style:
aspek ini terkait dengan keindahan produk, maka untuk memperindah produknya PT.
MAK mempunyai divisi desain.
c.
Human:
pada aspek ini produk PT. MAK harus nyaman untuk digunakan.
Selain itu, PT. MAK sangat menekankan
pada kualitas produknya. PT. MAK selalu berusaha untuk memenuhi regulasi dari
negara-negara yang mengimpor produknya. Dalam operasinya, PT. MAK telah
memperoleh sertifikat GMP-MD (Good Manufacturing Practice-Medical Devices),
selain itu produknya telah memperoleh beberapa sertifikat terkait dengan kualitas
produknya, yaitu:
a. SNI/SII (Standard Nasional Indonesia)
b.
DIN EN ISO 9001:2000 for Quality
Management System, by TUV-Cert.
c.
ISO 14001:2004 for Environment, by
TUV-Cert.
d. CE–Marking for European Market, UMDNS by
Medical Device Safety Service, Germany.
e. EN-ISO 13485:2003 for Quality System
Medical Device, and EN-ISO 9001 for Quality Management System, by RWTUV,
Germany.
f.
FDA (Food and Drug Administration).
g.
OHSAS 18001:2007 for Health &
Safety, by TUV-Cert.
3.
Desain
Proses dan Kapasitas
Dalam
proses produksinya, PT. MAK menggunakan strategi repetitive, sebab beberapa bagian dan mesin dipakai secara berulang
dalam pembuatan berbagai jenis produk. Kapasitas produksi di perusahaan ini
mencapai20.000/STB (satuan setara bed) dalam sekali produksi. Berikut ini production chart di PT. MAK:
a.
Tool making and jig fixture
Pada
bagian ini dilakukan pembuatan peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam
proses produksi, serta perbaikan peralatan-peralatan yang rusak.
b.
Stampling sheet forming &machining
Pada
bagian ini dilakukan pembentukankan lembaran-lembaran besi dan pemotongan
pipa-pipa yang menjadi komponen produk dengan mesin-mesin modern, salah satunyasheet metal machine.
Gambar 2.1 Pembentukankan Lembaran-Lembaran Besi
c.
Welding
Pada
bagian ini dilakukan pengelasan terhadap komponen-komponen produk untuk dirakit
menjadi satu bagian. Selainitu juga dilakukan penghalusan terhadap
komponen-komponen yang telah dilas.
d.
Plastic injection
Pada
bagian ini dilakukan pelapisan komponen dengan plastik serta perakitan produk
dengan komponen-komponen yang terbuat dari plastik. Biasanya komponen-komponen
ini dibeli dari pemasok.
Gambar 2.3
Plastik Olahan PT. MAK
e.
Castor and wheel manufacturing
Pada
bagian ini PT. MAK melakukan produksi castor dan roda sendiri sebagai salah
satu komponen produknya, sebelumnya PT. MAK melakukan impor untuk komponen ini.
Gambar 2.4 Roda
Pada
bagian ini dilakukan pengecatan terhadap komponen-komponen yang terbuat dari
besi, namun untuk komponen-komponen dari stainless steel dilakukan pemolesan.
Gambar 2.5 Pengecatan
g.
Perakitan
Pada
bagian ini dilakukan perakitan terhadap komponen-komponen yang telah dibuat
sebelumnya.
Gambar 2.6
Perakitan Produk
h.
Pengecekan
dan pengepakan
Pada
bagian ini dilakukan pengecekan terhadap kualitas produk jadi, lalu produk yang
lolos pengecekan dikemas.
Gambar 2.7 Production ChartPT. MAK
4.
Lokasi
Lokasi
pabrik PT. MAK terletak di Jl. Tanjung Tirto No.34, Tirtomartani, Kalasan Km.
13 Yogyakarta, Indonesia. Lokasi pabrik tersebut sesuai dengan lokasi pertama
kali PT. MAK didirikan. Alasan pemilihan lokasi di tempat itu selain sebagai
lokasi pertama PT. MAK didirikan belum diketahui, namun diduga karena lokasi
tersebut dekat dengan tenaga kerja. Selain itu di lokasi pabrik tersebut,
fasilitas produksinya tersebar di beberapa titik. Luas dari lokasi tersebut
mencapai ±104.000 m2dan luas bangunan 58.000 m2. Namun,
untuk kantor pemasaran memiliki lokasi yang berbeda dengan lokasi pabrik, yaitu
di Plaza Kuningan, North Tower suite 315 Jl. HR Rasuna Said Kav. C11-14 Jakarta
12940. Kantor pemasaran berlokasi di Jakarta agar lebih dekat dengan konsumen.
Selain itu PT. MAK memiliki beberapa perwakilan/cabang untuk memudahkan
konsumennya dalam membeli produk-produknya di Bandung (Wisma Niaga Suite
506-Jalan Gatot Subroto), Surabaya (Wisma BII Lantai 7 Suite 7123– Jalan Pemuda
60) dan Padang (Jalan Dr Sutomo no 33 Marapalam).
Gambar 2.8 PT. MAK Yogyakarta
5.
Layout
Layout
pabrik PT MAK dibuat terpisah antar proses produksinya, hal ini dilakukan untuk
memudahkan perusahaan dalam melakukan kontrol untuk setiap proses produksi,
berikut merupakan denah pabrik PT. MAK:
Gambar 2.9 Denah Pabrik PT. MAK
6.
Rantai
Pasokan
Dalam
mendapatkan bahan baku produksinya, PT. MAK membelinya dari supplier dan
membuat bahan bakunya sendiri. Untuk menghemat cost PT. MAK menyuplai bahan baku dari supplier-supplier lokal dan
SPIKMA (Sentra Pengembangan Industri Kecil) yang terletak di area pabrik, hanya
beberapa bahan baku yang diimpor dari supplier mancanegara, yaitu bahan baku
berupa dongkrak manual, hidrolik serta elektronik, sebab belum ada supplier
lokal yang dapat menyuplai bahan baku tersebut. Berikut ini beberapa supplier
plat besi yang diketahui dari sebuah sumber:
a.
Toko Asahan Sakti
b.
PT. Heco Perkasa Pratama
c.
PT. Sutindo Raya Mulia
d.
PT. Central Niaga Mandiri
7.
Inventory
PT.
MAK mempunyaiinventory turnoveryang
tinggi. Strategi penjualan yang digunakan oleh PT. MAK adalahpre-order untuk
semua produknya. Strategi yang diambil perusahaan memberikan kelonggaran kepada
perusahaan agar tidak repot menyiapkan lokasi persediaan yang cukup besar. Hal
ini juga membantu PT. MAK dalam mengurangi biaya yang akan timbul ketika
tingginya angka persediaan. Biaya pemeliharaan atas persediaan tersebut dapat
memberikan dampak pada berkurangnya angka net
income pada laporan keuangan.
8.
Project Management
Manajemen
projek PT. MAK dilakukan dengan berusaha meniru dan mengembangkan mesin yang
handal dan telah diimpor dari luar negeri. Melakukan pengembangan pada produk
handal yang sengaja diimpor untuk dipelajari dan dikembangkan oleh tim R&D
PT. MAK. Hal tersebut dipercaya oleh PT. MAK berhasil menurunkan biaya yang
timbul ketika perusahaan harus membeli banyak mesin. Pengembangan yang
dilakukan mendorong pemahaman yang lebih atas mesin tersebut. Sehingga biaya
perawatan dan pemeliharaan akan menurun dibandingkan jika membeli mesin dari
luar dan perlu mengundang teknisi dan ketergantungan terhadap spare part dari perusahaan asal mesin
tersebut. Selain itu, tim R&D PT. MAK melakukan kerjasama dengan para murid
SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta. Diakui oleh pihak PT. MAK, murid SMK
dipercaya untuk membongkar pasang mesin tersebut. Bagi murid SMK hal ini
merupakan salah satu proses belajar yang harus dilalui, yaitu kerja praktek.
Lalu untuk projek penting seperti deflection,
strenght, and safety, perusahaan melakukan kerjasama dengan universitas
ternama di Indonesia, seperti UGM dan ITB. Hal ini didukung oleh pihak
universitas karena merupakan salah satu pengabdian universitas bagi negaranya
dan lingkungan pendidikan.
9.
Human Resource &Scheduling
Keselamatan
karyawan merupakan prioritas utama PT. MAK. Guide
line yang ditentukan berdasarkan 3 warna (merah, hijau, kuning) turut
mendukung keselamatan dan efektifitas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan
PT. MAK. Berbagai SOP yang diterapkan di setiap pabrik mengarahkan karyawan
agar pekerjaan yang dilakukan tidak menyalahi aturan. Penyusun melihat SOP yang
ada cukup detail dan mandatory. Di
sisi lain, sumber daya manusia PT. MAK didapat dari murid SMK dalam negeri. PT.
MAK melakukan perampingan SDM mengingat efisiensi dan efektifitas perusahaan
terus dijaga. Perampingan SDM terjadi dengan kenyataan bahwa PT. MAK hanya
memperkerjakan 400 karyawan untuk lingkup perusahaan yang cukup besar secara
lokasi dan lini produksi bisnis. Lalu PT. MAK melakukan keterbukaan dengan diselenggarakannya
kerjasama dan visit dari SMK dan Mahasiswa di seluruh Indonesia. Kerjasama terutama
dilakukan kepada SMK dan universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal
tersebut didukung dengan market share produk PT. MAK yang berasal dari seluruh
RSUD di Indonesia. Investasi yang terus dilakukan setiap tahun pada R&D
membuat kesempatan karyawannya tampil dengan kreativitas dan kemampuan yang
tinggi. Lebih dari itu, PT. MAK telah menerapkan jadwal produksi dengan led
time yang ditentukan dengan program tertentu. Sehingga produksi dapat berjalan
sesui jadwal dan target pemesanan.
10.
Maintenance
Pemeliharaan
yang dilakukan PT. MAK tidak terlalu banyak. Hal ini dikarekan fakta bahwa PT.
MAK tidak memiliki persediaan dalam jumlah banyak. PT. MAK tidak memiliki strategi
khusus untuk meminimalisir bagian pemeliharaan atas produk mereka. PT. MAK
hanya memberikan one year warranty untuk purna jual produk mereka. Dengan
diterapkannya CNC (Compiter Numerically Controlled), PT. MAK dapat
meminimalisir kesalahan produksi hingga 100%. Garansi diberikan agar
meningkatkan kepercayaan konsumen atas pelayanan yang diberikan perusahaan.
Mutu dan perancangan produk sangat mempengaruhi keputusan yang terjadi di
bagian pemeliharaan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
Temuan Positif
Keselamatan
karyawan merupakan prioritas utama PT. MAK. Dari hasil kunjungan penyusun
melihat bahwa PT. MAK sudah menerapkan K3 sesuai standar juga penerapan SMK3L
hanya saja perlu meningkatkan hal-hal kecil yang masih kurang. Perusahaan ini
sangat besar, karyawan PT. MAK setiap harinya diharuskan masuk kerja jam 07.00
WIB, istirahat jam 12.00-12.30 WIB (Senin-Kamis) dan jam 11.45-12.45 WIB
(Jumat), pulang kerja jam 16.00 WIB (Senin-Kamis) dan jam 15.00 (Jumat) maka
jam kerja setiap pekerja 8,25 jam/hari. Karyawan juga diharuskan masuk 5 hari
(Senin-Jumat) dalam satu minggunya kecuali ada lemburan pekerjaan di pabrik,
sakit, atau jadwal cuti tahunan.
PT.
MAK memiliki slogan kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). PT. MAK
melakukan beberapa usaha untuk pekerja seperti mengadakan training, pemeriksaan kesehatan awal, pemeriksaan kesehatan
berkala, pemeriksaan lingkungan, mengadakan simulasi bencana setahun sekali,
mengadakan simulasi Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat (KTD), mengadakan Health
Risk Assessment (HRA), pengecekan APAR, memberikan training bagi para pekerja
yang masa bekerjanya hampir habis untuk persiapan setelah pensiun. Berikut
temuan positif PT. MAK pada tabel 3.1sebagai berikut, yaitu:
Tabel
3.1 Temuan Positif PT. MAK
No
|
Lokasi
|
Temuan
|
Akibat
|
Saran
|
1.
|
Setiap gedung
|
Terdapat APAR
|
Menanggulangi apabila
ada kebakaran
|
Melakukan pengecekan
berkala
|
No
|
Lokasi
|
Temuan
|
Akibat
|
Saran
|
2.
|
Setiap gedung
|
Terdapat jalur
evakuasi
|
Mengarahkan ketika
ada bencana
|
Diperbanyak lagi
|
3.
|
Gedung Produksi
|
Terdapat guide line yang ditentukan berdasarkan
3 warna (merah, kuning, hijau)
|
Mendukung keselamatan
dan efektivitas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan PT. MAK
|
Dicat ulang apabila
sudah ada yang pudar
|
4.
|
Setiap gedung
|
Rangka bangunan dari
baja
|
Tahan gempa
|
Melakukan pengecekan
berkala
|
5.
|
Gedung produksi,
gedung pembelajaran
|
Terdapat
simbol-simbol keselamatan kerja
|
Sebagai pengingat
untuk pekerja
|
Diperbanyak lagi
|
6.
|
Di halaman sekitar
setiap gedung
|
Banyak pepohonan
|
Mengurangi kebisingan
dan panas
|
Diperbanyak dan lebih
dirawat lagi
|
7.
|
Di setiap gedung
|
Penerangan dan
ventilasi memadai
|
Memberikan kemudahan
dan kenyamanan ketika bekerja, memberikan udara segar
|
Dilakukan pengecakan
berkala
|
8.
|
Di area pabrik PT.
MAK
|
Keadaan lingkungan
kerja secara fisik bersih
|
Memberikan keindahan
estetika
|
Ditingkatkan lagi,
menambahkan tempat sampah
|
No
|
Lokasi
|
Temuan
|
Akibat
|
Saran
|
9.
|
Gedung produksi
|
Beban kerja sesuai
|
Mengurangi kelelahan
bagi pekerja
|
Dipertahankan
|
10.
|
Setiap gedung
|
Tersedia kotak P3K
|
Membantu dalam
pertolongan pertama
|
Melakukan pengecakan
obat P3K dan disediakan ruang kesehatan
|
Sumber: Hasil Pengamatan Penyusun, 2016.
3.2
Hasil
Temuan Negatif
Masih
kurangnya kesadaran pekerja akan penggunaan APD menjadi masalah yang susah
dirubah di PT. MAK dimana perusahaan sudah menyediakan APD tersebut. PT. MAK
mempunyai penerapan K3 yang sudah baik tetapi tetap saja pasti masih ada
kekurangannya yang bisa dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel
3.2 Temuan Negatif
No
|
Lokasi
|
Temuan
|
Akibat
|
Saran
|
1.
|
Gedung pembelajaran,
gedung produksi
|
Kurangnya kesadaran pekerja
untuk menggunakan APD
|
Meningkatkan potensi
bahaya bagi pekerja
|
Kesadaran pekerja
lebih ditingkatkan lagi, peraturan lebih dipertegas, bisa melalui sosialisasi
atau pelatihan
|
2.
|
Gedung produksi
|
Ruang istirahat untu
pekerja kurang memadai
|
Kualitas istirahat
pekerja kurang
|
Dibuatkan ruang
istirahat yang lebih nyaman seperti kedap suara
|
No
|
Lokasi
|
Temuan
|
Akibat
|
Saran
|
3.
|
Setiap gedung
|
Belum ada penyerap
petir
|
Terdapat potensi
bahaya terhadap konsleting
|
Dipasang penyerap
petir di setiap gedung
|
4.
|
Gedung produksi
|
Kursi pekerja tidak
sesuai ergonomi
|
Pekerja cepat lelah,
sakit pinggang, produktivitas rendah, timbul keluhan otot skeletal
|
Disediakan kursi yang
standar
|
5.
|
Setiap gedung
|
Rangka bangunan dari
baja
|
Mudah konsleting dan
mudah korosi
|
Dilakukan perawatan
dan pengecekan berkala
|
6.
|
Gedung produksi
plastik
|
Pekerja tidak
memanfaatkan ruang sebagaimana fungsinya
|
Menghambat kelancaran
jalur perlintasan
|
Pekerja menggunakan
ruang sebagaimana mestinya
|
Sumber: Hasil Pengamatan Penyusun, 2016.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan secara langsung dan pembahasan dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1.
PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) merupakan
perusahaan swasta Indonesia yang memproduksi perlengkapan rumah sakit (troli,
bed, loker, kabinet, dan lain-lain) dan merupakan leading company atas perusahaan-perusahaan perlengkapan rumah sakit
di Indonesia.
2.
PT. MAK sudah menerapkan K3 dan SMK3L
secara baik mengikuti SOP dimana temuan positif lebih banyak daripada temuan negatif.
4.2
Saran
Berikut
saran dari penyusun untuk PT. MAK yang lebih baik lagi, yaitu:
1.
Saran yang tertera pada tabel temuan
positif dan temuan negatif harap dipertimbangkan lagi.
2.
Lebih memperhatikan hal-hal kecil yang
masih kurang diperhatikan.
1 komentar:
makasih udah share yah kak
perbedaan tepung kanji dan tapioka
Post a Comment