Friday, 29 January 2016

Makalah Pencemaran Air Akibat Limbah Rumah Tangga

MAKALAH
SANITASI LINGKUNGAN

“ PENCEMARAN AIR AKIBAT LIMBAH RUMAH TANGGA ”

Disusun oleh :

Kelas SARMAG angkatan 2014



JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015/2016






     BAB I

PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang

Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di antara mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan mudahnya membuang limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Walaupun kita tidak hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga dapat membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk Indonesia dengan limbah rumah tangga yang tidak diolah serta di hasilkan setiap hari. Dapat dikatakan keruksakan karena limbah rumah tangga lebih besar dari pada limbah industri.
Karena banyaknya bahaya yang di timbulkan oleh limbah rumah tangga dan begitu pentingnya kesadaran akan bahaya limbah rumah tangga yang akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang mengancam kehidupan manusia.

Buangan limbah cair yang bersumber dari rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak negative pada lingkungan. Untuk mengurangi dampak negative tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Untuk membuat instalasi pengolahan air limbah pada kota besar dapat dilakukan dengan pengolahan komunal hal Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan semakin merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah buangan limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga.
 
Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran air. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga dan kegiatan masyarakat lainnya yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan daya dukung lingkungan nantinya berpotensi terhadap terjadinya pencemaran lingkungan air. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.


1.2       Rumusan Masalah

1. Apa Penyebab pencemaran air akibat limbah rumah tangga ?
2. Bagaiman pengaruh pencemaran air akibat limbah rumah tangga terhadap
lingkungan fisik dan kesehatan ?
3. Bagaimana alternatif teknologi untuk mengurangi pencemaran air akibat limbah
        rumah tangga ?


1.3      Tujuan

1.         Untuk mengetahui Penyebab pencemaran air akibat limbah rumah tangga.
2.       Untuk mengetahui pengaruh pencemaran air akibat limbah rumah tangga
terhadap lingkungan fisik dan kesehatan.
3.         Untuk mengetahui alternatif teknologi mengurangi pencemaran air akibat
limbah rumah tangga.





BAB II

KAJIAN PUSTAKA


Pencemaran air menurut surat Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/1/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan adalah: masuk atau dimasukkan makhluk hidup, zat,energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (pasal 1).
Dalam pasal 2, air pada sumber menurut kegunaan/peruntukannya digolongkan menjadi:
1.      Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.

2.      Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.

3.      Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.

4.      Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan milik Negara
(Achmad, 2004).

Daerah pemukiman menghasilkan limbah yang dapat mencemari air. Limbah yang dihasilkan yaitu sampah dan air buangan yang mengandung deterjen. Limbah yang masuk dalam perairan akan menggangu ekosistem perairan dan secara langsung maupun tidak langsung yang berimbas juga pada manusia (Aliya, 2006).
Pencemaran perairan di Indonesia juga dipicu oleh adanya peningkatan populasi manusia. Semakin banyak jumlah manusia kebutuhan akan segala sesuatu juga meningkat, terutama kebutuhan tempat hidup. Hal ini berakibat tidak ada lagi tempat untuk penampungan sampah sehingga tempat penampungan air pun menjadi sasaran empuk bagi para pembuang sampah.
Pencemaran air di berbagai penampungan air seperti sungai, danau dsb sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia sendiri. Sikap manusia yang kurang bertanggung jawab terhadap lingkungan yang dengan seenak hati membuang sampah ke penampungan air tanpa memikirkan apa akibat jangka panjang akibat perbuatannya tersebut.
Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa berupa sampah organic seperti kayu, daun dan sampah nonorganic seperti plastic, logam, dan deterjen.
Pencemaran air yang terjadi akibat limbah rumah tangga dalam masyarakat boleh dikatakan sudah memasuki ambang mengkhawatirkan. Dari sekian banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan.
Dalam hal ini Usaha-usaha penanggulangan penecemaran air perlu dilakukan agar usaha peningkatan kesejahteraan melalui penerapanteknologi alternatif yang tepat guna dan ramah lingkungan dapat terwujud sesuai dengan harapan.
Penanggulangan pencemaran air menggunakan teknologi alternatif yang tepat guna dan sederhana, dengan biaya yang rendah namun secara efektif dapat mencapai tujuan yang diharapkan seperti salah satunya dengan rawa buatan dengan saringan biologis dan kolam ikan.
Melalui penanggulangan pencemaran air menngunakan teknologi alternatif tersebut diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.







BAB III

PEMBAHASAN


3.1 Pengertian

Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air  yang menyebabkan penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.Bahan yang dapat mencemari air sangat beragam. Berbeda bahan yang mencemari tentu berbeda pula akibat pencemarannya.
Berikut ini adalah jenis jenis bahan pencemar air :

1. Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi

a. Bahan pencemar fisik
Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.

b. Bahan pencemar kimia
Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.

c. Bahan pencemar biologis
Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.

2.Berdasar Mudah tidaknya Terurai

Berdasarkan mudah tidaknya terurai secara biologis oleh bakteri yang ada di air, bahan pencemar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bahan pencemar yang mudah terurai ( biodegradable) dan bahan kimia yang sukar busuk (nonbiodegradable) Bahan pencemar yang mudah busuk misalnya karbohidraPencemaran Air, Penyebab dan Akibat Pencemaran Airt, lemak, dan protein. Bahan pencemar yang sukar busuk misalnya plastik, karet, kaca, kain, kayu, detergen ABS, dan lain-lain.Lama pembusukan dapat bertahun-tahun.
Pencemaran air dapat bersumber dari limbah rumah tangga (limbah domestik), limbah pertanian, dan limbah industri. Pencemaran air dapat berwujud padat dan cair dan ada yang bersifat organik atau anorganik.


3.2 Pencemaran air limbah rumah tangga

limbah rumah tangga atau sering juga disebut limbah domestik. Limbah rumah tangga ini berasal dari pembuangan dalam rumah tangga, seperti sampah dan sejenisnya.
Pencemaran air oleh limbah rumah tangga salah satunya yang berwujud cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Sedangkan limbah rumah tangga yang berwujud padat berupa bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati.


3.3 Dampak Pencemaran air limbah rumah tangga

Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.
Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.

Akibat dari semua ini air jika dilihat dari sifat fisik air akan terjadi perubahan warna, rasa, menjadi keruh, berbau karena pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap, dan air tersebut tidak layak untuk digunakan.
Air yang telah tercemar tersebut jika digunakan untuk keperluan akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit.

Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air.

a.Penyakit menular

Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab, antara lain karena:
· Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan danpersebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.
· Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih.
Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi empat sebagai berikut:

I.      Water diseases
Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus, dan disentri.
II.     Water washed diseases
Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene         perorangan, seperti scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan          lepra.
III.    Water based diseases
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis.
IV.   Water related vectors
Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau            seluruhnya perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah       dengue, dan filariasis.

Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air yang tercemar:

Jenis Mikroba
Penyakit
Gejala
Virus
Virus Hepatitis A



Virus Polio

Hepatitis A



Poliomyelitis

Demam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan selera makan, pembengkakan hati sehingga tubuh menjadi kuning

Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada tungkai dan punggung, kelumpuhan dan kemunduran fungsi otot
Bakteri
Vibrio Cholerae



Escherichia coli
(strain patogen)


Salmonella typhi


Shigella dysentriae

Kolera



Diare



Tifus


Disentri

Diare yang sangat parah, muntah-muntah, kehilangan cairan sangat banyak sehingga menyebabkan kejang dan lemas

Buang air besar berkali-kali dalam sehari, kotoran encer (mengandung banyak air), terkadang diikuti rasa mulas atau sakit perut

Sakit kepala, demam, diare, muntah-muntah, peradangan dan pendarahan usus.

Infeksi usus besar, diare, kotoran mengandung lendir dan darah, sakit perut
Protozoa
Entamoeba histolytica

Balantidium coli

Giardia lamblia

Disentri amuba

Balantidiasis

Giardiasis

(sama seperti disentri oleh bakteri)

Peradangan usus, diare berdarah

Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam perut, bersendawa, kelelahan
Metazoa
(cacing parasit)
Ascaris lumbricoides
(cacing gelang)

Taenia saginata
(cacing pita)


Schistosoma sp.
(cacing pipih)

Ascariasis




Taeniasis



schistosomiasis

Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi, muntah-muntah, kelelahan


Gangguan pencernaan, rasa mual, kehilangan berat badan, rasa gatal di anus

Gangguan pada hati dan kantung kemih sehingga terdapat darah dalam urin, diare, tubuh lemas, sakit perut yang terjadi berulang-ulang.


 B. Penyakit tidak menular

Penyakit tidak menular dapat muncul terutama karena air telah tercemar oleh senyawa  anorganik, seperti logam berat.  Ada juga senyawa organik yang dapat menimbulkan penyakit, terutama yang mengandung unsur salah satunya klorin (Cl), ini dapat menimbulkan penyakit karena sifatnya beracun bagi tubuh jika dikonsumsi.


3.4 Cara mencegah atau mengatasi pencemaran air limbah rumah tangga

Sebenarnya mencegah lebih baik dari pada menanggulangi yaitu seperti mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan pecemaran air, tidak membuang sampah langsung kesungai. Tetapi ketika pencemaran air sudah terjadi maka yang dapat kita lakukan adalah dengan penanggulangan pencemaran air limbah rumah tangga tersebut secara efektif dengan tidak merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bibit penyakit yakni dengan cara:

a)      Dengan cara di daur ulang
  Di jual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang bisa lewat di depan rumah- rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa  sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga di jual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak atau pemulung. Barang-barang yang dapat di jual antara lain kertas-kertas bekas, Koran bekas, majalah bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang using.
b)      Dengan cara pembakaran
  Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu di nyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah: mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil, dapat di gunakan sebagai sumber energy baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.
(c)    Dengan cara pengomposan (khusus sampah organik)
            Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di pecah,        menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur tanah.
(d)   Pemisahan
           Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian diperoses lagi   sehingga mempunyai nilai ekonomis.
(e)    Dengan cara pembusukan
Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada energi organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi mencakup udara, tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusuksn bahan organik, karena aktivitas dari mikroorganisme potogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia. Pencemaran secara kimia terjadi karena pelapisan ion negatif dari pembusukan yang membuat gas-gasdan senyawa beracun.

Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug dengan tanah yang bisa disebut land fillsystem. Metode ini merupakan cara yang paling diunggulkan sampai saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau dari 40%. Dan masalah ini tidak akan pernah tuntas mengingat bau adalah gas yang bersifat ringan dan segera mengisi ruangan.  


3.5 Alternatif teknologi untuk mengurani pencemaran air akibat limbah rumah    tangga

Dalam menanggulangi atau mengurangi pencemaran air ini dapat dilakukan dengan teknologicanggih, teknologi yang kian pesat berkembang untuk kemajuan peradaban pada seluruh sektor kehidupan manusia, tetapi semua itu tidak membuat kehidupan manusia akan nyaman selalu. Dibalik perkembangan atau kemajuan tersebut ada saja kelemahannya. Salah satunya ialah penggunaan teknologi saat ini, selain mengurangi pecemaran air tersebut ternyata dapat juga memberik dampak negatif yaitu emisinya yang berperan sebagai pencemar. Teknologi dalam mengurangi tingkat pencemaran air dapat juga memberikan dampak negatif lain Pencemaran berlaku apabila komposisi udara atau air berubah hasil akibat aktivitas-aktivitas manusia dan proses alam sehingga menyebabkan kualitas air dan udara berkurang serta tidak dapat lagi berfungsi dengan baik.
Untuk itu perlu upaya dalam mengurangi tingkat pencemaran air dengan teknologi alternatif yang tepat guna dan ramah lingkungan sesuai dengan harapan.
Penanggulangan pencemaran air menggunakan teknologi alternatif yang tepat guna dan sederhana, dengan biaya yang rendah namun secara efektif dapat mencapai tujuan yang diharapkan, ada berbagai cara yaitu :

1. Saringan Kain Katun

Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.

2. Saringan Kapas

Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.

3. Aerasi

Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.

4. Saringan Pasir Lambat (SPL)

Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.

5. Saringan Pasir Cepat (SPC)

Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.

6. Saringan Arang

Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.

7. Saringan air sederhana / tradisional

Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.

> Tanaman penyaring pada penjernih air secara alami
1. Biji Kelor
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.
Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air.





BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, kesimpulan yang dapat di tarik pada makalah ini adalah:
Pencemaran air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air  yang menyebabkan penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Umumnya, air yang tercemar memiliki beberapa ciri yaitu seperti perubahan warna, rasa, bau, dan menjadi keruh.
Pencemaran air akibat limbah rumah tangga menghasilkan bahan buangan organik adalah limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Bahan buangan anorganik adalah limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air akibat limbah organik dan anorganik adalah seperti air menjadi tidak layak digunakan lagi dan air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Cara mencegah atau mengatasi pencamaran air akibat limbah rumah tangga bisa seperti mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan pencemaran, tidak membuang limbah rumah tangga langsung kesungai seperti limbah cucian, mendaur ulang barang-barang bekas seperti kertas, dan koran bekas. Serta dengan cara pengomposan sampah organik untuk keperluan tanaman.
Adapun teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat pencemaran air yang tepat guna, sederhana, dengan biaya yang murah serta ramah lingkungan yaitu seperti menggunakan saringan kapas, aerasi, saringan arang atau saringan tradisional.
Melalui teknologi alternatif tersebut diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.


4.2 Saran

Pencemaran air merupakan kegiatan yang merusak lingkungan terutama air. Apabila terus dibiarkan maka akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi keberlanjutan ekosistem yang ada di air dan juga makhluk yang mengkonsumsi air. Penyakit yang sering timbul akibat mengkonsumsi air yang telah tercemar salah satunya adalah penyakit diare. Maka dari itu, disarankan bagi pembaca untuk lebih memperhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsinya. Mengurangi kebiasaan membuang limbah rumah tangga keperairan, serta bisa memberi pencegahan pencemaran dengan cara menanamkan perilaku disiplin, mendaur ulang barang-barang bekas seperti kertas bekas, koran bekas. Bagi limbah organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos untuk keperluan tanaman, serta jangan membuang limbah rumah tangga seperti limbah cucian kesungai agar tidak mencemari air.

5 komentar:

Unknown said...


These days a lot of environmental problems of concern because of life forms in humans , animals , plants and other organisms will influence each other in a unique interaction with the environment ..
togel singapura

ELSO'S BLOG said...

so that, we as human, having an intelligence should keep our enviroment :)

Unknown said...

mana daftar pustakanya kak ?

Miliana said...

makasih udah share ijin copy yah kak

jual selongsong sosis

Tommy said...

Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower, chiller, Boiler,evapko, STP,wwtp bakteri, dan nutrisi untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami di email tommy.transcal@gmail.com terima kasih
WhatsApp :081310849918

Post a Comment

 
;
menu autocaristes pas cher | free wordpress themes download | WordPress tutoriels