BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanah (bahasa
yunani : pedon ; bahasa latin : solum) adalah produk transformasi mineral dan
bahan organik yang terletak di permukaan sampai kedalaman tertentu yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan, yaitu : iklim, organisme
hidup (mikro dan makro), topografi, bahan induk, dan kurun waktu yang berjalan
sangat panjang, yang dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induk aslinya baik
ecara fisik, kimia, biologi, maupun morfologinya.
Tanah yang subur
merupakan tempat hidup mikro organisme yang sangt baik. Selain itu pula tanah
yang merupakan sumber kehidupan yang baik adalah tanah yang subur, yaitu kemampuan
atau kualitas suatu tanah dalam menyediakan unsur-unsur hara tanaman dalam
jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman, dalam bentuk senyawa yang dapat
dimanfaatkan tanaman dan dalam perbandingan yang sesuai untuk pertumbuhan
tanaman tertentu apabila suhu dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya mendukung
pertumbuhan normal tanaman.
Tanah terdiri
dari dua unsur hara yaitu unsur hara esensial dan non esensial. Unsur hara
esensial adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, yang fungsinya
dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain, sehingga bila tidak
terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan berpotensi menyebabkan
gangguan pada pertumuhan tanaman, yang sering diistilakan dengan defisiensi.
Sedangkan dikatakan unsur hara non esensial karena unsur hara tersebut belum
diketahui secara jelas fungsinya. Sebagai contoh unsur logam plumbum (Pb) dan
kadmium (Cd).
Unsur hara
esensial dapat dibagi kedalam dua jenis, yaitu unsur hara makro dan unsur hara
mikro. Unsur hara makro dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang lebih banyak
bila dibandingkan unsur hara mikro, unsur hara makro terdiri atas 9 unsur hara
dan unsur hara mikro terdiri atas 7 unsur hara. Salah satu unsur hara makro
yang sangat dibutuhkan oleh tanaman adalah unsur hara fosfor (P).
Fosfor
adalah unsur kimia yang memiliki lambang P, merupakan unsur nonlogam,termasuk golongan
nitrogendan dengan nomor atom 15. Fosfor ditemukan oleh Hennig Brandt pada
tahun 1669 di Hambrug, Jerman. Fosfor berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti ‘pembawa terang’
karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glows in the drak). Ia
menemukan unsur ini dengan cara ‘menyuling’ air urin melalui proses penguapan
dan setelah dia menguapkan ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia
inginkan.
Fosfor dapat
ditemukan di bumi di dalam tanah, air dan sedimen. Siklus fosfor tidak dapat
ditemukan di udara yang mempunyai tekanan tinggi, ini karena fosfor biasanya
cair pada suhu dan tekanan normal. Hal ini terutama melakukan siklus melalui
tanah, air dan sediment. Siklus fosfor
dapat ditemukan sebagai partikel debu yang kecil. Perlahan-lahan
bergerak dari endapan di darat dan di sedimen, organisme hidup, dan jauh lebih
lambat daripada kembali ke tanah, air dan sedimen. Fosfor paling sering
ditemukan dalam formasi batuan sedimen dan laut sebagai garam fosfat. Garam
fosfat yang dilepaskan dari pelapukan batuan melalui tanah biasanya larut dalam
air dan akan diserap oleh tanaman.
Jumlah fosfor
dalam tanah pada umumnya sangat kecil, sering kali faktor pembatas bagi
pertumbuhan tanaman. Oleh sebab itu manusia sering menggunakan fosfat sebagai
pupuk pada tanah pertanian. Fosfat juga merupakan faktor-faktor pembatas bagi
pertumbuhan tanaman di ekosistem laut, karena tidak begitu larut dalam air.
Hewan menyerap fosfat dengan makan tumbuhan atau binatang pemakan tumbuhan.
Siklus fosfor melalui tanaman dan hewan jauh lebih cepat daripada yang
dilakukan melalui batu dan sedimen. Ketika hewan dan tanaman mati, maka fosfat
akan kembali ke tanah atau lautan lagi selama pembusukan.
Setelah itu,
fosfor akan berakhir di formasi batuan sedimen atau lagi, tetap disana selama
jutaan tahun. Akhirnya, fosfor yang dilepaskan kembali melalui pelapukan dan
siklus dimulai lagi.
Di alam fosfor
berikatan dengan oksigen yang disebut senyawa fosfat. Namun, ketersediaan
fosfat dalam tanah di Indonesia umumnya sangat rendah yang disebabkan karena
fosfat terikat menjadi AIPO4 pada tanah asam atau Ca3(PO4)2 pada tanah basa.
Tanaman tidak dapat menyerap fosfat terikat sehingga harus diubah menjadi
bentuk yang dapat diserap tanaman. Selain itu, ketersediaaan fosfat dalam tanah
sangat ditentukan oleh pH tanah, jumlah dan tingkat dekomposisi bahan organik,
serta kegiatan mikrooganisme dalam tanah seperti jamur.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
topik tentang unsur hara fosfor didalam tanah, rumusan masalah yang dapat
diajukan sebagai berikut :
1.
Berapa besar kebutuhan unsur hara fosfor
bagi tanaman?
2.
Apa saja fungsi fosfor bagi tanaman?
3.
Bagaimana gelaja defisiensi unsur hara
fosfor?
4. Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan fosfor didalam
tanah?
1.3
Tujuan
Berdasarkan
dengan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan tentang unsur hara fosfor didalam
tanah adalah :
1.
Ingin menjelaskan seberapa
besar kebutuhan unsur hara fosfor bagi
tanaman?
2.
Ingin menjabarkan fungsi fosfor bagi tanaman?
3.
Ingin menjelaskan gelaja defisiensi unsur hara fosfor?
4.
Ingin menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan
fosfor didalam tanah?
Serta untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah kimia lingkungan.
BAB
II
FOSFOR (P)
2.1 Pengertian Fosfor
Fosfor adalah
unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa
nonlogam, bervariasi banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak ditemui dalam
batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui
dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif, memancarkan pendar cahaya
yang lemah ketika bergabung dengan oksigen, ditemukan dalam berbagai bentuk,
dan merupakan unsur penting dalam makhluk hidup.
2.2 Sifat
Kimia Unsur Fosfor
Gambar
2.2. Bentuk Fosfor
a. Sifat kimia unsur fosfor
1. Fosfor putih bersifat sangat reaktif,
memancarkan cahaya, mudah
terbakar di udara, beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan
baku pembuatan asam fosfat di industri.
2. Fosfor merah berfsifat tidak reaktif,
kurang beracun. Fosfor merah
digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan
bidang gesek korek api.
2.3 Reaksi
Pada Fosfor
1. Asam Fosfat :
Asam fosfat merupakan cairan kental
tidak berwarna dan mudah larut dalam air. Asam fosfat dapat diperoleh dari
reaksi antara fosfor putih dengan oksigen kemudian tambahkan air. Berikut
reaksinya :
P4
+ 5O2 P4O10
P4O10 +
H2 4PH3PO4
Selain dengan cara ini
asam folat dapat diperoleh dari batu fosfat yang direaksikan dengan asam sulfat
pekat.
Ca3(PO4)2 + 3H2SO4 + H2O 2H3PO4 + 3CaSO4.2H2O
Asam folat
dengan batu gamping akan membentuk dikalsium fosfat yang merupakan bahan dasar
pasta gigi dan makanan ternak.
Reaksi
sederhananya sebagai berikut :
Ca3(PO4)2 + Ca
HPO4 (dikalsium fosfat)
Asam folat
direaksikan dengan soda abu menghasilkan 3 produk dengan fungsi berbeda. Reaksi
sederhananya sebagai berikut :
H3PO4 +
Soda abu 1, 2,
3.
a.
Sodium tripoly phosphate sebagai
bahan detergent
b.
Sodium triotho phosphate pelembut air
c.
Tetra sodium pyro phosphate industri
keramik
2. Fosforil Halida
Adalah X3PO,
dimana X mungkin F, Cl atau Br.Salah satu yang terpen-
ting adalah Cl3PO,
dapat diperoleh dengan reaksi :
2PCl3 + O2 2Cl3PO
P4O10 +
6PCL5 10Cl3PO
3. Trimetilfosfit
Mudah menjalankan
isomerisasi spontan menjadi dimetilester dari asam metilfosfonat :
P(COH3)3 CH3PO(OCH3)2
2.4 Daur / Siklus Fosfor
Daur / siklus fosfor :
proses atau tahapan. Keberadaan fosfor pada organisme hidup sangat kecil,
tetapi peranannya sangat diperlukan. Atom fosfor hanya ditemukan dalam bentuk senyawa
fosfat (PO43-). Fosfat diserap oleh tumbuhan dan
digunakan untuk sintesis organik. Fosfor banyak dikandung oleh asam nukleat,
yaitu bahan yang menyimpan dan mentranslasikan sandi genetik. Atom fosfor juga
merupakan dasar bagi ATP (Adenosine Tri Phospat) berenergi tinggi yang
digunakan untuk respirasi seluler dan fotosintesis. Selain itu merupakan salah
satu mineral penyusun tulang dan gigi.
Fosfor merupakan
komponen sangat langkah dalam organisme tak hidup. Produktivitas ekosistem
darat dapat ditingkatkan jika fosfor dalam tanah ditingkatkan. Peristiwa
pelapukan batuan oleh fosfat akan menambah kandungan fosfat di dalam tanah.
Contohnya adalah akibat hujan asam. Setelah produsen menggabungkan fosfor ke
dalam bentuk biologis, fosfor dipindahkan ke konsumen dalam bentuk organik.
Setelah itu, fosfor ditambahkan kembali ke tanah melalui ekskresi fosfat oleh
hewan dan bakteri pengurai detritus.
Humus dan partikel
tanah mengikat fosfat sedemikian rupa, sehingga siklus fosfor terlokalisir
dalam ekosistem. Namun, fosfor dapat dengan mudah terbawa aliran air yang pada
akhirnya terkumpul di laut.
Erosi yang terjadi akan
mempercepat pengurasan fosfat di samping pelapukan batuan yang sejalan dengan
hilangnya fosfat.
Fosfat yang berada di
lautan secara perlahan terkumpul dengan endapan yang kemudian tergabung dalam
batuan. Ketika permukaan air laut mengalami penurunan atau dasar laut mengalami
kenaikan, batuan yang mengandung fosfor ini menjadi bagian dari ekosistem
darat. Dengan demikian, maka fosfat mengalami siklus di antara tanah, tumbuhan
dan konsumen dalam waktu tertentu.
Diagram terjadinya daur / siklus fosfor dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Diagram terjadinya daur / siklus fosfor dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Siklus
fosfor
2.5 Fungsi
Fosfor
Fungsi fosfor adalah untuk pembentukan albumin, pembelahan
sel, pembentuka bunga, buah dan biji. Selain itu fosfor juga berfungsi untuk memperkuat
batang, mempercepat pematangan buah, untuk perkembangan akar, metabolisme
karbohidrat, memperbaiki kualitas tanaman, membentuk nucleoprotein (sebagai
penyusun RNA dan DNA) dan menyimpan serta memindahkan energi seperti ATP. Unsur
Fosfor juga berfungsi untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit.
2.6 Fosfor
Hara Esensial Tanaman
Fosfor merupakan unsur esensial tanaman.
Yaitu tidak ada unsur lain yang dapat mengganti fungsinya sendiri didalam
tanaman. Oleh sebab itu tanaman harus mengandung unsur fosfor dalam jumlah yang
cukup untuk pertumbuhan secara normal. Sedangkan fungsi fosfor didalam tanaman
yaitu dalam proses fotosintesis, transfer, respirasi, dan penyimpanan energy,
pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses didalam tanaman lainnya. Oleh
karena fosfor dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar maka fosfor
disebut dengan unsur hara makro dan kadar fosforpaling tinggi dijumpai pada
pusat-pusat pertumbuhan. Yaitu apabila tanaman didefisiensi fosfor maka fosfor
yang ada didalam jaringan tua dimobilisasi ke jaringan muda, sehingga yang
didefisiensi terlebih dahulu pada jaringan tua, demikian juga apabila tanaman
sudah memasuki fase generative (masak), sebagian besar fosfor dimobilisasi ke
biji atau bagian-bagian generative tanaman.
2.7 Gejala
Defisiensi Unsur Hara Fosfor
Kekurangan fosfor menyebabkan tanaman
tumbuh kerdil dan hasil menurun, tidak sejelas apabila tanaman kekurangan
nitrogen (N) dan kekurangan fosfor sulit dideteksi pada sebagian besar tanaman,
pada beberapa fase pertumbuhan, defisiensi fosfor dapat menyebabkan tanaman
terlihat hijau gelap dan juga daun tanaman menunjukan menguning khususnya pada
daun-daun tua, karena fosfor didalam tanaman bersifat mobile. Terhambatnya
pertumbuhan sistem, batang dan daun serta warna daun seluruhnya berubah menjadi
hijau tua/keabu-abuan, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian
bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah
ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning, hasil tanaman yang berupa bunga,
buah dan biji merosot.
2.8 Sumber
Unsur Hara Fosfor DalamTanah
Tanah muda dengan curah hujan rendah
biasanya mengandung fosfor cukup tinggi, secara umum unsur hara fosfor dalam
tanah terbagi atas dua golongan yaitu P-organik dan P-anorganik.
Dominasi bentuk P-anorganik didalam
tanah pada tanah-tanah muda (pelapukan belum intensif) adalah sesuai dengan
urutan Ca-P>Al-P>Fe-P; sedangkan untuk tanah-tanah tua (pelapukan lanjut)
sesuai dengan urutan Fe-P>Al-P>Ca-P, dan untuk tanah andisol dengan
urutan Al-P>Ca-P>Fe-P.
Bentuk P-organik
didalam tanah sekitar 10% terdapat dalam mikroorganisme, nilai ini sangat kecil
apabila dibandingkan dengan P-total, bentuk P-organik terdistribusi paling
besar dipermukaan tanah dibandingkan dengan subsoil, karena sesuai dengan bahan
organik tanah.
Bentuk senyawa fosfor dalam tanah, yang
tersedia bagi tanaman adalah P-ortofosfat (P dikelilingi oleh 4 atom oksigen,
O), yang merupakan turunan dari asam folat, H2PO4.Lop
P-ortofosfat yang banyak diserap tanaman adalah ion ortofosfat primer (H2PO4-)
dan sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4-).
Akhir-akhir ini banyak usaha yang
meningkatkan efisiensi pemupukan fosfor untuk mengurangi biaya usaha tani dari
pupuk, khususnya pada tanah-tanah mineral masam, petani langsung menggunakan
pupuk fosfor dari batuan fosfat alam. Batuan yang banyak mengandung pupuk
fosfor adalah apatit (Ca-P) baik berasal dari batuan beku maupun batuan
sedimen.
2.9 Pergerakan
Fosfor Didalam Tanah
Bentuk fosfor didalam tanah selain dibedakan
atas ketersediaannya, beberapa ahli juga membedakan fosfor berdasarkan P-labil
dan P-nonlabil. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa P-larut didalam tanah
apabila hilang (diserap tanaman) akan secara cepat diganti dalam bentuk P-labil
(sebagai bentuk P-terasorpsi). Kecepatan senyawa P-labil untuk mengadakan
kesetimbangan dengan P-larut membutuhkan waktu sekitar 24 jam hingga 48 jam.
Sedangkan apabila waktu yang dibutuhkan lebih lama maka P tersebut berasal dari
bentuk P-non labil.
Penambahan pupuk fosfor kedalam tanah
akan meningkatkan fosfor dalam larutan tanah hingga konsentrasinya masih <5
mg.l-1 dan menyebabkan fosfor tersebut mula-mula akan di absorpsi
dan belum ada yang di endapkan, tetapi apabila dilakukan penambahan peningkatan
pupuk P akan menyebabkan P selain di adsorpsi juga akan diendapkan dalam bentuk
mineral bebas (Al, Fe dan Ca). Bentuk dan konsentrasinya berbeda tergantung
kondisi tanah dan besarnya penambahan, penambahan pupuk P dari batuan posfat
alam akan sama dengan penambahan superfosfat setelah 3-4 tahun penambahan. Ini
menunjukan bahwa fosfor batuan fosfat sangat tidak larut dan kelarutannya
sesuai dengan waktu, sama halnya dengan penambahan superfosfat setelah 3-4
tahun penambahan.
Disebagian besar tanah unsur fosfor
bergerak sangat pendek, pada umumnya tetap tinggal pada tempat pelapukan atau
sekitar tempat pelapukan.
Hampir semua fosfor bergerak dalam tanah
oleh difusi walaupun gerakannya lambat dan sangat pendek uang tergantung pada
lengas tanah, kondisi kering menurunkan difusi secara nyata.
2.10 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan
Fosfor
1. Status fosfor
tanah
Tanah
yang memdapat fosfor lebih dari fosfor yang diambil tanaman akan memberikan
status fosfor lebih tinggi, mempertahankan fosfor dalam status optimum adalah
sangat penting.
2. Tanaman
Beberapa tanaman
mempunyai sistem perakaran serabut dan beberapa tunjang. Perbedaan ini berperan
dalam kemampuan tanaman dalam mengambil dan selanjutnya dapat menentukan metode
pemberian fosfor.
3. Kemasaman
Kelarutan
berbagai senyawa fosfor dapat dipengaruhi oleh kemasaman (pH) tanah. Fosfat
yang berasosiasi Fe, Al dan Mn mempunyai kelarutan dalam air rendah, logam
tersebut sangat dominan ditanah masam.
4. Lengas
Peningkatan
lengas tanah pada kondisi optimum akan meningkatakan fosfor tersedia bagi
tanaman, tanah dengan banyak lengas akan mengurangi O2, sehingga
dapat mengurangi pertumbuhan dan aktifitas akar.
5. Temperature
Temperature sangat
penting dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman, akan tetapi kurang
penting dengan ketersediaan fosfor, temperature sangat tinggi atau rendah dapat
membatasi sarapan fosfor oleh tanaman.
6. Aerasi
Oksigen (O2)dibutuhkan
untuk pertumbuhan tanaman dan absorpsi hara, juga sangat penting untuk
pelapukan bahan organik fosfor oleh mikroba.
7. Pemadatan
Pemadatan dapat
mengurangi aerasi dan ruang pori dalam zone perakaran. Hal ini akan mengurangi
serapan fosfor dan pertumbuhan tanaman. Pemadatan juga menyebabkan volume akar
untuk melakukan penetrasi. Juga membatasi untuk mengambil fosfor tanah, ini
sesuai dengan jarak pergerakan fosfor
sangat pendek.
8. Hara lain
Penggunaan hara
lain dapat menigkatkan serapan fosfor, penambahan kalsium (pengapuran pada
tanah asam) dan pemberian sulfur pada tanah alkalin dapat meningkatkan
ketersediaan fosfor. Sebaliknya pemupukan nitrogen dapat meningkatkan serapan
fosfor.
9. Jumlah liat
Tekstur makin
halus retensi fosfor makin besar dan kuat. Tanah dengan kadar liat yang tinggi
akan dapat memfiksasi fosfor lebih tinggi dibandingkan dengan kadar liat yang
rendah.
10.Tipe liat
Tanah dengan
liat kaolinit (pada tanah dengan curah hujan dan temperature tinggi) dapat
menahan atau memfiksasi lebih tinggi. Pada tanah ini fosfor yang diberikan
cepat diubah menjadi fosfor tidak larut.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Fosfor
merupakan unsur penting dalam makhluk hidup. Bentuk senyawa fosfor dalam tanah,
yang tersedia bagi tanaman adalah P-ortofosfat yang merupakan turunan dari asam
folat. Lop P-ortofosfat yang banyak diserap tanaman adalah ion ortofosfat
primer (H2PO4-) dan sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder
(HPO4-).Fosfor merupakan unsur esensiil tanaman.Oleh karena itu tanaman harus
mengandung unsur fosfor dengan jumlah yang cukup sebab merupakan unsur hara
makro bagi pertumbuhan untuk dapat tumbuh secara normal.Untuk meningkatkan
efisiensi pemupukan fosfor, mengurangi biaya usaha tani dari pupuk, petani
langsung menggunakan pupuk fosfor dari batuan fosfat alam.
3.2 Saran
Pada
saat ini masih banyak petani dan masyarakat yang belum bias mendeteksi tanaman
yang kekurangan unsur fosfor dan masih belum bisa mengidentifikasi tanah yang
mesti diberi perlakuan khusus, seperti kekurangan fosfor.Semoga kedepannya para
petani dan masyarakat Indonesia lebih dapat memahami tentang unsur hara fosfor
yang sangat dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
7 komentar:
trimakasih infonya...
izin copas artikelnya... sukses selalu...
sama-sama Joe Fanka :),Amin, sukses selalu juga buat kamu :)
izin copy materinya yah, buat ngerjain tugas hehe
Izin materi
Izin copas buat materi
lengkap dan sangat rapi sekali
perbedaan tepung tapioka dan maizena
Post a Comment