PENIPISAN
OZON
A. LATAR
BELAKANG
Lapisan
ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B yang semakin menipis.
Indikasi kerusakan lapisan ozon pertama kali ditemukan sekitar tiga setengah
dekade yang lalu oleh tim peneliti Inggris, British Antarctic Survey (BAS), di
benua Antartika. Beberapa tahun kemudian hasil pantauan menyimpulkan kerusakan
ozon di lapisan stratosfer menjadi begitu parah. Lapisan ozon melindungi
kehidupan di bumi dari radiasi ultraviolet matahari. Namun, semakin membesarnya
lubang ozon di kawasan kutub bumi akhir- akhir ini sungguh mengkhawatirkan.
Bila hal tersebut tidak diantisipasi, bisa menimbulkan bencana lingkungan yang
luar biasa. Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika
mendeteksi hilangnya ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang
dinamakan lubang ozon (suatu area ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk
pada musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum
menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada ketinggian tinggi
dan satelit-satelit cuaca menunjukan bahwa persentase ozon secara keseluruhan
di Antartika sebenarnya terus menurun. Penerbangan yang dilakukan untuk
meneliti hal ini juga memberikan hasil yang sama. Gas chlofluorocarbons (CFC)
disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon
ini. Selain CFC, ada pula hydrochlorofluorocarbons (HCFC), halons, methyl
bromide, carbon tetra chloride, dan methylchloform. Ozon tercipta jika radiasi
yang berasal dari matahari bertemu dengan oksigen di dalam atmosfer. Penipisan
lapisan ozon disebabkan meningkatkan persentasi gas-gas yang bereaksi dengan
ozon (O3) sehingga mengurangi kadarnya di atmosfir.
Di pihak lain, lapisan ozon
ini diperlukan untuk mengurangi penetrasi ultraviolet dari matahari. Di lain
pihak, manusia juga membutuhkan ultraviolet ini guna menunjang ketersediaan
vitamin D bagi setiap orang. Oleh karena itu, ozon perlu dijaga konsentrasinya
sehingga kehidupan dapat berjalan dengan baik.
Atmosfer adalah lapisan gas
yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut
sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di
atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan
sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetap sekitar 0.0357%), uap
air, dan gas lainnya.
Atsmofer mempunyai peranan
dalam kehidupan di permukaan bumi antara lain Melindungi bumi dari jatuhnya
benda angkasa seperti meteor, Menjaga temperatur udara di permukaan bumi,Memantulkan
gelombang radio, Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, Menyerap
radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk
bumi lainnya, Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah
musim panas dan musim dingin.
Sarana berlangsungnya proses
pembakaran, tanpa udara kita tidak dapat menyalakan api, bernafas, dan
sebagainya Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran
masing-masing antara lain:
1. Nitrogen untuk
pertumbuhan tanaman
2. Oksigen untuk pernafasan
3. Karbondioksida untuk
fotosintesis
4. Neon untuk lampu listrik
5. Ozon untuk menyerap
sebagian radiasi matahari
B. TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1.Mengetahui kegunaan ozon bagi kehidupan sehari-hari
2.Mengetahui reaksi-reaksi dan dampak dari penipisan lapisan
ozon
3.Mengetahui
penyebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi penipisan lapisan ozon.
4.Memberi
pemahaman kepada mahasiswa khususnya tentang betapa pentingnya lapisan ozon
yang dapat melindungi bumi dari serangan benda luar angkasa maupun serangan
sinar ultraviolet (UV), dimana jika sinar ultraviolet tersebut menembus bumi
banyak sekali akibat yang ditimbulkan. Dan memberikan informasi kepada
mahasiswa bahwa penggunaan bahan-bahan yang mengandung seperti CFC sangat
berbahaya,bukan hanya kepada diri kita sendiri tetapi juga kepada bumi yang
kita tempati saat ini.
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
DAN PEMBENTUKAN LAPISAN OZON
Ozon ditemukan oleh
Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1840. Ozon (bahasa yunani : ozoon =
berbau ),ozon adalah gas oksigen yang
berwarna kebiruan dengan molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen yang
dilambangkan dengan simbol O3. Meskipun ozon bisa ditemukan dalam jumlah yang
kecil di semua lapisan atmosfer, namun karena adanya proses kimia dan radiasi,
keberadaannya tidak terlalu signifikan. Hampir sekitar 90 persen dari jumlah
ozon yang ada di atmosfer berada pada lapisan teratas yang dikenal dengan nama
stratosfer, yang lokasinya sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi. Wilayah yang
berisikan konsentrasi terbesar dari ozon ini dinamakan sebagai lapisan ozon.
Ozon membentuk cairan berwarna biru tua pada suhu di bawah -112 C, dan cairan
berwarna biru tua gelap pada suhu di bawah -193 C. Selain itu mempunyai bau
yang keras, menusuk hidung serta terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat
arus elektrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi
eletromagnetik. Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan
tanah akan berbahaya dan bila terhisap dapat merusak paru-paru bahkan mampu
menyebabkan kematian. Di tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan
mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan “United Nations Environment
Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk
mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua
data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia
di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional. Di
tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap
lapisan ozon; 1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk
perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36
negara termasuk Amerika Serikat. 1990 Pelarangan total terhadap penggunaan CFC
sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun 1989, yang
juga disetujui oleh Presiden AS George Bush. Di tahun 1991 untuk memonitor
berkurangnya ozon secara global, National Aeronautics and Space Administration
(NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini
mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada
berbagai ketinggian dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi
atmosfer di atas. Di tahun 1995, lebih dari 100 negara setuju untuk secara
bertahap menghentikan produksi pestisida metil bromida di negara-negara maju.
Bahan ini diperkirakan dapat menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15
persen pada tahun 2000.
Penipisan
lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra ungu memasuki
bumi. Radiasi ultra ungu ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia,
memusnahkan kehidupan laut, ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan.
Efek utama pada manusia adalah peningkatan penyakit kanker kulit karena selain
itu dapat merusak mata termasuk kataraks dan juga mungkin akan melemahkan
sistem imunisasi badan. Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet
pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian
menunjukkan hasil tanaman seperti „barli‟ dan „oat‟ menunjukkan penurunan
karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan
mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga
merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada. Radiasi penuh ini juga dapat
mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah
plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut.
Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang
sering disebut sebagai “efek rumah kaca”. Usaha-usaha untuk mencegah penipisan
ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di dunia. Usaha itu pun
telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United Nation Environment
Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang program
perlindungan lingkungan dan alam. Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui
radiasi sinar ultraviolet dari pancaran sinar matahari. Pada tahun 1930, Chapman menjelaskan pembentukan ozon
secara alamiah. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran
sinar matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas. Molekul oksigen
tersebut terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini dikenal dengan nama photolysis. Lalu kedua atom oksigen
tadi secara alamiah bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada
disekitarnya, kemudian terbentuklah ozon.
B. REAKSI
PEMBENTUKAN OZON
Sinar
Ultra Violet → O ─ O + O → O3 Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang
dikenal dengan nama lapisan ozon adalah kumpulan ozon yang terjadi dari hasil
proses alamiah photolysis. Lapisan ozon ini berada pada ketinggian 19 – 48 km
(12 – 30 mil) di atas permukaan bumi. Selain terjadi proses pembentukan molekul
ozon, secara alamiah terjadi juga proses penguraian O3. Sinar ultraviolet yang
mempunyai energi tinggi dapat memutus ikatan rantai molekul ozon, sehingga
molekul ozon tersebut kembali menjadi atom oksigen bebas (O) dan molekul
oksigen (O2). Pada kondisi normal, tanpa adanya Bahan Perusak Ozon (BPO),
reaksi pembentukan dan penguraian molekul Ozon terjadi dalam keadaan seimbang
sehingga jumlah molekul Ozon di stratosfir relatif stabil.
Reaksi Penguraian
Ozon :
Sinar UV+O3
===>O2+O O+O3 ===> O2 + O2 2O3 <===> 3O2
C. MANFAAT
LAPISAN OZON
Lapisan
Ozon sangat bermanfaat bagi segala kehidupan di bumi karena ia berfungsi
sebagai :
1) Melindungi makhluk hidup yang ada di bumi
dengan cara menyerap hampir 90% radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh
matahari. Telah diketahui bahwa Sinar UV sangat berbahaya dan dapat
menyebabkan:
a.
Penyakit kanker kulit
b.
Katarak
c.
Kerusakan genetik pada sel-sel manusia, hewan maupun tumbuhan.
d.
Penurunan sistem kekebalan hewan, tumbuhan dan organisme yang hidup di air
e.
Mengurangi hasil pertanian dan merusak tanaman
f.
Mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah
plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan- hewan laut.
2)
Memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia
D.
FAKTOR PENYEBAB PENIPISAN LAPISAN OZON
Berdasarkan hasil
penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B
ini semakin menipis. Hal ini disebabkan karena adanya zat-zat pencemar udara
yang merusak lapisan ozon. Zat-zat perusak ozon tersebut dikenal dengan nama
Bahan Perusak Ozon (BPO), contohnya yaitu :
1) Chlorofluorocarbon (CFC) dan Hydrochlorofluorocarbons (HCFC).
CFC yang berlebihan dikonsumsi oleh
masyarakat modern dunia sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. CFC dapat melepaskan atom Chlorine dan
dapat merusak lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat di dunia dengan cara
yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan penggunaan Freon pada alat AC,
lemari es, dan alat pendingin lainnya merupakan salah satu bentuk yang turut
andil dalam pengrusakan lapisan ozon, karena alat ini menggunakan CFC-11,
CFC-12, CFC 114 dan HCFC-22 dalam proses kerjanya.
Catatan : Penentuan Rumus Kimia suatu
CFC (Menggunakan Aturan 90)
Contoh :
CFC-11 (Nama Dagang : Freon-11 atau
R-11)
CFC-11 : 11 + 90 = 101
101
merupakan 3 digit angka, dimana :
1.
Digit Pertama menunjukkan jumlah atom Karbon (a)
2.
Digit Kedua menunjukkan jumlah atom Hidrogen (b)
3.
Digit Ketiga menunjukkan jumlah atom Fluorin (c)
4.
Menghitung jumlah atom klorin dengan Rumus (2.a + 2) - b -c
Sehingga
CFC-11 dengan jumlah atom karbon adalah 1, jumlah atom hidrogen adalah nol,
jumlah atom fluorin adalah 1, dan jumlah atom klorin (2.1 + 2 - 0 - 1 =3). Jadi
rumus kimia CFC-11 adalah CFCl3. Artinya, ia memiliki 1 atom karbon, tidak
memiliki hidrogen, 1 atom fluorin, dan 3 atom klorin.
2)
Penggunaan CFC-11, CFC-12 dan
CFC-114 secara luas juga digunakan pada produk dengan alat kerja penyemprot
atau disebut aerosol spray seperti
kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut (hair spray), minyak wangi/parfum,
insektisida, pembersih kaca (jendela), pembersih oven, produk-produk farmasi,
cat, minyak pelumas dan oli.
3)
Penggunaan CFC-113 sebagai cairan
pembersih (cleaning solvent)
pada proses pembuatan peralatan elektronik, penghilangan lemak (degreasing) logam selama proses
fabrikasi. Selain itu CFC-113 digunakan untuk dry-cleaning dan spot-cleaning
pada industri tekstil.
4)
Haloncarbon yang digunakan dalam
zat cair pemadam kebakaran (aerosol
fire extinguiser) seperti Methyl
Bromide,Carbon Tetrachloride,dan Methyl
Chloroform.
5)
Penggunaan methyl chloroform dan carbon
tetrachloride sebagai bahan pelarut (solvent).
E. MEKANISME PENIPISAN LAPISAN OZON
Pada lapisan
Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung khlorin atau
bromin yang dihasilkan oleh zat/bahan perusak ozon seperti CFC dan Haloncarbon yang akan menghasilkan
radikal khlor dan brom. Radikal-radikal khlorin dan bromin kemudian melalui
reaksi berantai memecahkan ikatan gas-gas lain di atmosfer, termasuk ozon.
Molekul-molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan
terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin
banyak senyawa yang mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin
parah. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke
dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan
sinar UV dan membebaskan atom Chlorine.
Bahan kimia ini menipiskan lapisan ozon dengan bertindak sebagai katalis dalam
suatu reaksi kimia yang merubah ozon (O3) menjadi oksigen (O2). Reaksi ini
dipercepat dengan adanya kristal-kristal es di stratosfer yang merupakan salah
satu dari sumber bagi kerugian besar ozon di Antartika. Karena CFC bertindak
sebagai katalis, maka mereka tidak dikonsumsi dalam reaksi yang merubah ozon
menjadi oksigen, tetapi tetap ada di stratosfer dan terus menerus merusak ozon
selama bertahun-tahun. Menurut hasil penelitian, satu atom Cl dapat menguraikan
sampai 100.000 senyawa ozon dan bertahan sampai 40-150 tahun di atmosfer.
Padahal stratosfer hanya bisa menyerap sejumlah atom klorin, sehingga pada
akhirnya meskipun penggunaan CFC ditekan, jumlah yang ada dalam atmosfer masih
cukup besar dan perlu waktu yang sangat lama untuk diserap.
• Reaksi Penipisan Ozon Stratosfer karena CFC
Fotodisosiasi CFC :
CFCl3 + UV ==>
CFCl2 + Cl
Reaksi dengan O3 :
O3 + Cl ==> ClO + O2
ClO + O ==> Cl + O2
Hasil :
O3 + O ==> 2O2
• Reaksi Perusakan Ozon oleh Bromin
Senyawa Bromine dipecah oleh sinar UV sehingga melepaskan
Bromin, dan meng-katalisa perusakan Ozon :
O3 + Br ==> BrO
+ O2
BrO + O ==> Br
+ O2
Hasil :
O3
+ O ==>2O2
F. DAMPAK PENIPISAN LAPISAN OZON
Apabila lapisan ozon
semakin tipis akan mengakibatkan beberapa hal sebagai berikut :
1) Lapisan ozon akan membentuk lubang
sehingga makin banyaknya sinar UV yang mencapai bumi, karena untuk tiap 10
persen penipisan lapisan ozon akan terjadi kenaikkan radiasi UV sebesar 20
persen. Hal ini sangat berbahaya terhadap kelangsungan makhluk hidup di bumi.
Sinar ultraviolet dalam
jumlah banyak dapat menyebabkan:
a.
Kanker kulit pada manusia
b.
Penyakit katarak pada mata manusia
c.
Rusaknya sistem imunisasi tubuh
d.
Perusakan genetik atau sel-sel hidup pada manusia dan hewan
e.
Kehidupan laut, ekosistem, dan hutan pun akan terganggu bila
volume sinar ultra ungu melebihi batas normal
f.
Menurunkan produktifitas pertanian.
g.
Dengan banyaknya radiasi gelombang pendek UV-B maka akan
memicu reaksi kimiawi di atmosfer bawah, yang dapat mengakibatkan penambahan
jumlah reaksi fotokimia yang menghasilkan asap beracun, terjadinya hujan asam
dan berakibat naiknya gangguan saluran pernapasan pada manusia.
2) Gunung-gunung es di kutub utara akan
mencair yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut dunia. Sehingga lambat
laun daratan di bumi pun akan tenggelam
3) Kerusakan
lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering
disebut sebagai “Global Warming”. Sebagian besar ozon stratosfer dihasilkan di
kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala besar
putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya kawasan tropis
memiliki ozon yang rendah.
G. PENCEGAHAN
DARI PENIPISAN LAPISAN OZON
Dalam
memelihara lapisan ozon, seluruh masyarakat di dunia harus bertindak yaitu
dengan cara :
1) Mengurangi
atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat
yang dapat merusak lapisan pelindung bumi (Bahan Perusak Ozon) dari sinar UV.
2) Menggunakan
selalu produk-produk yang berlogo ramah ozon.
3) Menggunakan
alat pemadam api yang tidak mengandung Haloncarbon.
4) Memeriksa
dan merawat peralatan pendingin/pengatur suhu dan sistem pemadam api secara
berkala untuk memastikan tidak adanya kebocoran BPO (CFC, HCFC atau Halon)
5) Memastikan
bahwa CFC/HCFC/Halon yang ada di dalam sistem diambil kembali (recovery) dan
didaur ulang (recycle) dalam proses perawatan dan perbaikan sistem pendingin
atau pemadam api.
6) Mengirim
CFC/HCFC/Halon yang sudah tidak terpakai ke fasilitas pengolahan BPO bekas seperti
Halon Bank, Pusat Reklamasi CFC atau Pemusnahan BPO.
7) Mengganti
alat-alat kebutuhan yang berpotensi menghasilkan zat-zat perusak ozon dengan
alternatif lain yang lebih ramah lingkungan misalnya pembangkit tenaga listrik
dari sel surya, angin atau arus air terjun/turbin.
8) Diperlukan
upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program
perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisan
ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak
lapisan ozon dengan cara mengadakan seminar “Save Our Earth”.
9) Tidak
membakar hutan maupun menebang pohon-pohon secara liar.
H. PENANGGULANGAN
PENIPISAN LAPISAN OZON
1.Penanggulangan
Penipisan Lapisan Ozon oleh Badan Dunia
Penipisan lapisan ozon sekarang telah
dijadikan isu internasional oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk
Lingkungan Hidup, United Nations Environment Programme (UNEP) sejak tahun 1987.
Atas permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan
Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan
penyelidikan ozon dalam jangka panjang. Semua data dari penelitian pemantauan
di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang
tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional. Pada tahun 1977, pertemuan
pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon, dengan
ditandatanganinya Protokol Montreal pada tahun 1987, suatu perjanjian untuk
perlindungan terhadap lapisan ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36
negara termasuk Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1990 diumumkan pelarangan
total terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang
Uni Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden Amerika Serikat,
George Bush. Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, National
Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti
Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini mengorbit pada ketinggian 600 km (372
mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagaiketinggian dan menyediakan
gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas.
Perhatian negara-negara di
dunia terhadap penipisan lapisan ozon sebenarnya sudah ada sebelum lahirnya
Protokol Montreal. Yaitu dengan terciptanya kebijakan dalam perlindungan
lapisan ozon pada tahun 1981 melalui keputusan UNEP Governing Council,
merupakan kelompok kerja yang beranggotakan wakil dari beberapa negara.
Kelompok kerja ini menyusun suatu konsep “Konvensi untuk Perlindungan Lapisan
Ozon.” Sampai kemudian pada tahun 1985 dokumen ini dikenal dengan Konvensi
Wina, yang berisikan tentang perlindungan terhadap lapisan ozon. Dokumen ini
diadopsi oleh negara-negara Uni Eropa serta 21 negara lainnya di dunia.
Konvensi Wina merupakan titik awal pergerakan dalam menyelamatkan lapisan ozon.
Konvensi Wina merupakan landasan hukum pelaksanaan perlindungan lapisan ozon
ditingkat internasional yang mensyaratkan seluruh negara pihak untuk
bekerjasama melaksanakan pengamatan, penelitian dan pertukaran informasi guna
memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mengkaji dampak kegiatan manusia
terhadap lapisan ozon serta dampak penipisan lapisan ozon terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan. Tak lama setelah itu muncul Protokol Montreal pada
tanggal 16 September 1987. Protokol Montreal memuat aturan pengawasan produksi,
konsumsi dan perdagangan bahan-bahan perusak lapisan ozon. Dalam protokol
tersebut tercantum jenis-jenis bahan kimia yang masuk dalam daftar pengawasan
serta jadwal penghapusan masing-masing jenis BPO. Protokol Montreal kemudian
mengalami penyempurnaan melalui penetapan Amandemen London (1989), Amandemen
Kopenhagen (1992), Amandemen Montreal (1997) serta Amandemen Beijing (1999).
2.Penanggulangan Penipisan Lapisan Ozon oleh
Indonesia
Pada tahun 1992, Indonesia meratifikasi
Protokol Montreal dan Konvensi Wina melalui Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun
1992 tentang Pengesahan Konvensi Wina dan Protokol Montreal. Dilakukannya hal
ini sebagai bentuk upaya Indonesia dalam rangka perlindungan lapisan ozon. Aksi
nyata yang dilakukan seperti penghapusan CFC sebagai salah satu Bahan Perusak
Ozon (BPO) pada sektor manufaktur refrigrasi yang dilaksanakan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup bekerjasama dengan United Nations Development Programme
(UNDP). Kegiatan proyek dilaksanakan mulai tahun 2003 sampai 2007 dengan tujuan
untuk menghapuskan penggunaan CFC pada industri yang memproduksi alat
pendingin. Proyek ini merupakan pelaksanaan Konvensi Wina dan Protokol
Montreal. Jadwal penghapusan BPO yang berlaku bagi Indonesia adalah sebagai
berikut:
Bahan Perusak Ozon
|
Jadwal Penghentian Impor
|
Halon
|
1998
|
TCA
|
1998
|
CTC
|
1998
|
CFC
|
2007
|
Methyl
Bromida
|
2015
|
HCFC
|
2040
|
3.Penanggulangan
Penipisan Lapisan Ozon oleh Masyarakat Dunia
Salah satu upaya masyarakat
dalam membantu upaya pemerintah untuk menanggulangi menipisnya lapisan ozon
yaitu dengan cara penanaman tumbuhan dan pohon-pohon sekaligus melestarikannya.
Bahan Perusak Ozon Jadwal Penghentian Impor Halon 1998 TCA 1998 CTC 1998 CFC
2007 Methyl Bromida 2015 HCFC 2040
Karena dengan banyaknya
pohon, maka banyak pula oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan atau pohon
tersebut. Dengan banyaknya kandungan oksigen di udara bebas maka semakin banyak
juga ozon yang terbentuk dan naik ke atmosfer. Sehingga membentuk lapisan ozon
yang tebal dan stabil keberadaannya
PENUTUP
KESIMPULAN
Lapisan Ozon adalah lapisan
yang melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet dari matahari. Lapisan ini
berada di lapisan stratosfer bumi yang terletak di sekitar 15-50 km di atas
permukaan bumi. Seiring dengan berkembangnya zaman, penggunaan bahan-bahan yang
mengandung Bahan Perusak Ozon (BPO) telah banyak digunakan oleh masyarakat
dunia hingga sekarang. Sehingga menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon dengan
terbentuknya lubang ozon. Oleh karena itu dilakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan oleh semua masyarakat dunia untuk mengantisipasi kerusakan pada
lapisan ozon. Tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat dunia untuk
mencegah penipisan lapisan ozon diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Mengurangi atau tidak menggunakan lagi
produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan
ozon.
2) Mengganti alat-alat kebutuhan yang
berpotensi menghasilkan zat-zat perusak ozon dengan alternatif lain yang lebih
ramah lingkungan.
3) Meningkatkan kesadaran
dan partisipasi aktif masyarakat dalam program perlindungan lapisan ozon,
pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan,
proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon dengan cara
mengadakan seminar-seminar dan penyuluhan secara rutin di berbagai organisasi
masyarakat.
Fungsi atmosfir antara lain sebagai pelindung
bumi dari panasnya sinar ultra violet dan infra merah dari matahari , terutama
lapisan ozon di atmosfir. Saat ini lapisan ozon di bumi telah menipis bahkan
telah berluban di kedua kutub bumi, sehingga sinar infra merah dapat menembus
atmosfir bumi dan tidak dapat dipantulkan kembali. Yang akhirnya dapat
menaikkan suhu bumi dan kondisi bumi semakin panas. Penyebab menipisnya ozon
karena pemakaian gas CFC (Carbon Fluoro Oksida), Freon, Foem, Metanol sebagai
imbas dari pemakaian AC, barang-barang busa dan plastik. Kenaikan suhu bumi
berakibat mencairnya secara besar-besaran gletzer di kedua kutub bumi yang
dapat meninggikan permukaan air laut dari waktu-kewaktu. Hal ini dapat menggelamkan
kota-kota yang di daerah pantai atau didataran rendah pada beberapa puluh tahun
mendatang.
KRITIK DAN SARAN
Demikianlah
makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran
dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila
ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya.
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatu
3 komentar:
Terimakasih banyak, sangat membantu;))
sama-sama...:))
menambah wawasan sekali kak
markaindo selaras
Post a Comment