Tuesday, 7 March 2017
PPU (Pengelolaan Pencemaran Udara)
1 komentar
PENGARUH PENGGUNAAN CHLOROFLUOROCARBONS (CFC) TERHADAP LAPISAN OZON DI ATMOSFER BUMI
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pengelolaan Pencemaran Udara Pada Program
studi Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Yogyakarta
Disusun
oleh :
Elisabeth
Apriani Sihotang (14314542)
Nur Fajriani
Gufran (14314612)
SARMAG
Angkatan 2014
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-Nya kami
dapat menyelesaikan tulisan yang berjudul “Pengaruh Penggunaan
Chlorofluorocarbons (CFC) Terhadap Lapisan Ozon di Atmosfer Bumi”.
Proses pembuatan
tulisan ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak
Prof. Dr. Ir. H. Chafid Fandeli, M.S. selaku rektor ITY.
2. Bapak Dr. Drs. H. Nasirudin, M.S. selaku
pengajar mata kuliah Pengelolaan Pencemaran Udara atas semua saran dan bantuan
yang sangat berguna dan membantu.
3. Pihak-pihak
lain yang turut membantu dalam pembuatan tulisan ini yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
Akhirnya, penulis berharap tulisan ini
dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat di masa yang akan datang
serta berharap semoga penulisan paper ini dapat menambah wawasan bagi para
pembaca, meskipun tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
bermanfaat untuk menyempurnakan tulisan ini dimasa yang akan datang.
Yogyakarta, November
2016
Penulis
ABSTRAK
Chlorofluorocarbons (CFC) merupakan salah satu senyawa
organik yang banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari.Zat CFC banyak
digunakan sebagai pelarut dalam pembersih alat-alat elektronik seperti kulkas
dan AC.Paper ini bertujuan untuk
mengetahui proses perjalanan Chlorofluorocarbons (CFC) hingga dapat merusak
ozon.Semakin
banyaknya pengunaan CFC maka semakin besar juga kerusakan lapisan ozon.Tanpa
adanya filter dari lapisan ozon, akan lebih banyak radiasi UV-B yang menembus
atmosfer dan akan mencapai ke permukaan bumi. Hasil penjelasan menunjukkan bahwa Chlorofluorocarbons
(CFC) digunakan masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya.Produksi CFC tertinggi digunakan
salah satunya adalah AC (Air Conditioner) dan meyumbang 30% produksi CFC.Penggunaan ini sangat mengancam terhadap keseimbangan
ozon dan membuat ozon berlubang semakin besar sehingga membuat suhu makin panas
dan akan membahayakan kehidupan di permukaan bumi.
Keberadaan
ozon di atmosfer mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan di bumi ini.
Mengingat hal tersebut maka keberadaan ozon di atmosfer harus selalu dipantau
agar dapat diupayakan tindakan-tindakan antisipasi yang diperlukan.
Kata kunci :
CFC, Lapisan ozon, Air Conditioner (AC), Permukaan bumi.
BAB I
LATAR
BELAKANG
CFC adalah singkatan dari
Chloroflourocarbon yang terbentuk dari atom chlor, flour, dan carbon.
CFC merupakan gas yang berwarna biru
tua, stabil, tidak mudah terbakar, mudah disimpan, dan murah harganya. Karena
sifat-sifat itulah penggunaan CFC yang dikembangkan oleh Dr. Thomas Midgley
pada tahun 1928 meluas dimana-mana hingga tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Tetapi di sisi lain, aspek lingkungan yang kronis tidak
dipertimbangkan di awal-awal penggunaannya. CFC belakangan ini diketahui
bertanggung jawab terhadap penipisan lapisan ozon yaitu dengan dilepaskannya
atom klorin ke atmosfer.
Ozon adalah
suatu bentuk oksigen dengan tiga atom (O3) yang merupakan hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Secara alamiah,
ozon tersebar dalam stratosfer membentuk lapisan yang tebalnya kurang lebih 24
km. Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan
dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839. Konsentrasi
ozon di lapisan stratosfer bervariasi menurut ketinggian. Lapisan ozon yang
tipis ini bila dibandingkan dengan tebalnya seluruh atmosfer bumi cukup efisien
dalam menyaring semua sinar ultraviolet matahari yang berbahaya bagi makhluk
hidup di permukaan bumi.
Zat CFC banyak digunakan sebagai pelarut
dalam pembersih alat-alat elektronik seperti kulkas dan AC. Secara umum, setiap
rumah didunia memiliki setidaknya satu AC dan satu kulkas. Berdasarkan itu kita
bisa bayangkan berapa banyak CFC yang digunakan diseluruh dunia. Itu belum
termasuk penggunaan CFC dikantor-kantor dan gedung-gedung bertingkat.CFC yang dilepaskan ke atmosfer mencapai jumlah yang
cukup besar ini bisa dikhawatirkan akan menghancurkan lapisan ozon.
Berbagai negara di duniapun mulai
mengurangi penggunaan, termasuk di Indonesia. Namun, tidak semua orang
benar-benar pahan bagaimana dapat merusak bumi.Penyusunpun berusaha membahas
lebih detail mengenai hal tersebut.
BAB II
PERMASALAHAN DAN
TUJUAN
1.
2.
2.1.
PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka
dalam penulisan ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa
saja pengaruh Chlofluorocarbons (CFC) terhadap lapisan ozon ?
2. Bagaimana
mekanisme penipisan lapisan ozon oleh Chlofluorocarbons (CFC) ?
2.2. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui pengaruh Chlofluorocarbons (CFC) terhadap lapisan ozon.
2. Untuk
mengetahui mekanisme penipisan lapisan ozon oleh Chlofluorocarbons (CFC).
BAB III
PUSTAKA
1.
2.
3.
3.1.
TINJAUAN
PUSTAKA
Chlorofluorocarbons
merupakan gabungan dari tiga senyawa organik berupa karbon, klorine dan florin.
CFC adalah bahan kimia yang tidak beraksi, tidak berbau, sulit terurai dan
berumur panjang. Adapun sifat lain CFC antara lain sebagai aerosol dan non
aerosol. CFC sebagai aerosol, zat ini banyak digunakan atau dipakai di dalam
semprotan parfum, cairan pembersih, lemari es atau lemari pendingin dan Air
Conditioner (AC). CFC sebagai non aerosol, zat ini banyak digunakan sebagai
pelapis bungkus berbagai produk makanan. Selain itu, gas ini juga banyak digunakan
untuk mengembangkan busa (busa kursi) (Subchan, 2010:87).
Chlorofluorocarbons
ditemukan pada tahun 1982, pertama digunakan sebagai bahan pelapis karton fast
food atau isolator pipa. Perkembangan lebih lanjut CFC ini digunakan di dalam
pembuatan hair spray dan deodorant yang berfungsi sebagai gas pendorong. Produk
dan pemakaian CFC dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 1976,
sejumlah 470 ribu ton CFC digunakan bahan aerosol dan 350 ribu ton digunakan
sebagai bahan non aerosol. Pada tahun 1987, seluruh dunia memproduksi CFC
kurang lebih mencapai 600 ribu metrik ton (Editor dalam Subchan, 2010:87).
Zat utama yang
dapat merusak lapisan ozon adalah unsur chlorin (Cl) yang dikenal sebagai zat
CFC (Chlorofluorocarbon).
Ozon secara alamiah
terbentuk melalui proses fotokimia. Konsentrasi ozon terbesar sekitar 90 %
berada di stratosfer dan 10 % berada di troposfer. Ozon adalah salah satu gas
yang membentuk lapisan atmosfer. Ozon yang terdapat di lapisan stratosfer,
terletak pada ketinggian antara 17 dan 40 km di atas permukaan Bumi yang kita
kenal sebagai 'lapisan ozon'. Pada konsentrasi tertentu ozon di permukaan yang
berasal dari polusi udara bersifat racun pada tanaman, binatang maupun manusia.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Baku Mutu Udara Ambien
Nasional untuk ozon (O3) dalam 1 jam : 235 ug/Nm3 dan 1 tahun: 50 ug/Nm*. (KLH,
2002).
Kemampuan BPO (bahan perusak ozon) merusak lapisan ozon
secara umum disebut Ozone Depleting Potential (ODP). Nilai ODP dari beberapa
bahan BPO biasanya dibandingkan relatif terhadap dampak kerusakan yang
ditimbulkan CFC. Semakin besar nilai ODP bahan tersebut semakin berpotensi
untuk merusak lapisan ozon. Di udara, zat BPO tersebut terdegradasi dengan
sangat lambat. Bentuk utuh mereka dapat bertahan sampai bertahun-tahun dan
mereka bergerak melampaui troposfer (ketinggian 10-16 km) dan mencapai
stratosfer. Di stratosfer, akibat intensitas sinar ultraviolet matahari, mereka
pecah, dan melepaskan molekul chlorine dan bromine, yang dapat merusak lapisan
ozon (Anonymuos, 2006b).
Secara alami konsentrasi gas ozon terbesar pada lapisan
stratosfer berfungsi menyerap sinar ultraviolet dari radiasi matahari, sehingga
intensitasnya di bumi rendah (3% - 9%). Bila intensitas sinar ultraviolet di
permukaan bumi lebih tinggi dapat menyebabkan eritasi mata, katarak, eritasi
kulit dan mengganggu metabolime tanaman. Oleh karena itu lapisan ozon yang
terdapat pada lapisan stratosfer harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan.
Pada akhir tahun
2002, para ilmuwan meneliti mengenai lubang ozon mereka menemukan lubang ozon
semakin menganga lebar. Di belahan Antartika misalnya, lubang di lapisan ozon
bertambah menjadi 23 juta km persegi (setara > luas Amerika Utara). Padahal
pada periode yang sama pada tahun 1998 lubang ozon masih kecil (Anonymuos,
2006b).
Penipisan lapisan
ozon ini berlangsung memang dipicu dari tingginya pemakaian CFC oleh
negara-negara maju maupun berkembang, namun guna menormalkan kembali kondisi
ozon ini diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak. Baik negara maju
maupun negara berkembang yang saat ini masih menginginkan penggunaan zat kimia
buatan manusia tersebut dalam industrinya perlu melakukan tindakan yang
diperlukan.
Oleh karena itu,
diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat serta
semua pihak dalam program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai pentingnya
keberadaan peranan lapisan ozon untuk kelangsung hidup makhluk di bumi,
penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk,
dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon. Bila tidak, maka proses
penipisan ozon akan semakin meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan
ozon ini tidak dapat dikembalikan lagi ke kondisi semula (Cessnasari, 2005).
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
4.1.
Data dan
Pembahasan Penggunaan CFC
CFC adalah
singkatan dari Chloroflourocarbon
merupakan senyawa kimia dengan rumus CC12F4. CFC
terbentuk dari atom chlor, flour, dan carbon. Ketiga atom ini termasuk atom
yang memiliki jumlah elektron valensi yang relatif kurang stabil atau mudah
terikat oleh atom lainnya. Saat CFC telah menyebar ke lapisan ozon dan sangat mudah dipecah dan kemudian bereaksi
dengan ozon yang terbentuk dari tiga atom O (oksigen) yang juga akan terpecah
bila ada daya tarik yang lebih kuat dari atom lain di luarnya. Reaksi kimia di
antara atom-atom inilah yang akan menghasilkan molekul-molekul baru, mulai dari
O2, O, CO, CO2, dan lain-lain. Jika O3 sudah
terpecah, fungsinya sebagai filter radiasi matahari akan hilang.
Gambar 4.1 Reaksi CFC dengan Ozon (O3)
Dua CFC yang
umum adalah CFC-11 (Trichloromonofluoromethane atau freon 11) dan CFC-12
(Dichlorodifluoromethane). CFC merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar dan
tidak terlalu toksik. Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100
tahun dalam atmosfer sebelum hilang dari atmosfer.Ozon adalah suatu molekul yang terdiri dari tiga atom
oksigen (O3) yang terjadi secara alami dan ditemukan pada atmosfer
bumi.
Ozon pertama kali ditemukan oleh C. F. Schonbein pada
kira-kira pertengahan abad ke-19. Penamaan ozon diambil dari bahasa Yunani yakni “ozein” yang berarti bau
atau smell. Sedangkan keberadaan ozon sendiri di alam terdapat di dua wilayah
atmosfer. Ozon di troposfer (sekitar 10 s/d 16 km dari permukaan bumi)
kandungan hanya 10%. Sedangkan selebihnya berada di lapisan stratosfer (50 km
dari puncak troposfer) dengan kandungan ozon mencapai 90%.
Ozon
di stratosfer seringkali disebut lapisan ozon, karena memiliki kandungan O3
(ozon) yang sangat banyak.Penipisan lapisan ozon dimulai saat CFC dan Bahan Perusak
Ozon lainnya diemisikan ke atomosfer. Angin medistribusikan gas BPO di
troposfer. CFC merupakan senyawa yang sangat stabil dan tidak akan terlarut
dalam air hujan. Setelah periode beberapa tahun, BPO akan mencapai stratosfer
yang terletak kira-kira 10 kilometer dari permukaan Bumi. Sinar UV yang kuat
dapat memecah molekul BPO. BPO melepaskan atom klorin atau atom bromin. Atom
inilah yang sebenarnya merusak ozon, bukan molekul BPO.
Diestimasikan bahwa atom klorin dapat memecah 100.000
molekul ozon sebelum tersisih dari stratosfer. Proses kerusakan lapisan ozon
dapat dilihat pada Gambar1 dan 2 dibawah ini.
Sumber: www.environmedia.com
Gambar4.2 Proses Kerusakan Lapisan ozon
Secara permanen ozon terbentuk dan
rusak kembali di dalam daerah stratosfer dan sebagian kecil terbentuk pada
daerah troposfer. Reaksi destruksi/perusakan ozon dan terbentuknya O2
dapat berlangsung melalui dua jalan :
O + O2 → 2O2
O3 + O3 → 3O2
Reaksi ini dihasilkan melalui reaksi
yang kompleks dengan katalis gas dan radikal, seperti atom Cl, NO, OH. Reaksi
OH dapat terbentuk oleh perusakan uap H2O, gas buangan dari pesawat
supersonik. Radikal Cl dapat berasal dari chloroflurocarbon (CFCl atau CFC- II
dan CF2Cl atau CFC-12 ) yang banyak digunakan pada pendingin (refrigerator) dan
bahan bakar (propelan).
BPO masih banyak digunakan di
berbagai sektor untuk berbagai keperluan antara lain dalam produksi busa,
pendingin, pemadam api, pelarut, aerosol, produksi rokok, dan pertanian. Dalam
sektor penggunaan BPO untuk refrigerasi, BPO yang banyak digunakan adalah
golongan CFC dan HCFC. CFC (Clorofluorocarbons) merupakan senyawa yang biasanya
banyak di gunakan sebagai bahan pendingin pada mesin penyejuk,seperti kulkas
dan AC,dan sebagai bahan pembersih pada industri elektronik. SejakTahun 1988,
CFC digunakan secara besar-besaran di dunia industri. Penggunaannya sendiri
untuk bermacam-macam keperluan mulai dari produk dan bahan, misalnya :
-
30% produksi cfc digunakan sebagai pendingin pada lemari es
dan AC.
-
19% pada aerosol kaleng penyemprot
-
28% pada karet dan bungkus makanan cepat saji
-
19% sebagai pembersih
-
4% untuk keperluan lainnya
Chloroflourcarbon (CFC)
memberikan dampak penipisan lapisan ozon sekitar 25% .(Akbar,
Insan, 2011).
Produksi
CFC tertinggi digunakan salah satunya adalah AC (Air Conditioner). Dari hal
tersebut didapatkan data penjualan AC dari tahun 2010sampai tahun 2015 di
Indonesia berdasarkan merek jual yaitu Panasonic sebagai berikut :
Tabel
4.1 Data penjualan AC Panasonic
Tahun
|
Jumlah
Unit
|
2010
|
1,3 juta
|
2011
|
1,6 juta
|
2012
|
1,9 juta
|
2013
|
2,1 juta
|
2014
|
2,5 juta
|
2015
|
2,9 juta
|
(Sumber :
http://www.mix.co.diakses tanggal 11 november 2015, jam 21.14)
Data tersebut menunjukan dari 2010 sampai 2015 penjualan
AC Panasonic mengalami peningkatan sekitar 15-20% yaitu 0,3-0,4 juta unit per
tahunnya.Dari data inidiperkirankan
jika dalam setahun peningkatan penjualan atau berarti penggunaan AC adalah 0,3 juta unit dan
produksi CFC pada penggunaan AC adalah 30%,
serta dampak CFC terhadap penipisan lapisan ozon 25%, maka bisa kita
bayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya jika kita terus menggunakan AC yang
memproduksi CFC, belum lagi ditambah dengan produk-produk dan bahan-bahan lain
yang menggunakan CFC.
CFC sangat mudah menguap dan bila di lepas ke udara akan bereaksi dengan Ozon sehingga dapat
menyebabkan penipisan lapisan Ozon (O3) dan penyumbang +/-
15% terjadinya efek rumah kaca ,di samping gas CO2 , metana (CH4),dan
gas – gas Nidrogen(NOX).
Sumber
: www.enviromedia.com
Gambar
4.3 Proses Terjadinya Efek
Rumah Kaca
Lapisan ozon mengabsorbsi radiasi ultraviolet (UV) yang dipancarkan matahari. Radiasi ini
mempunyai panjang gelombang di bawah 400 nm. Spektrum dari radiasi ini, yang
terletak pada panjang gelombang di antara 290 nm – 320 nm, lebih dikenal dengan
istilah radiasi UV-B, dengan menipisnya lapisan ozon berarti semakin tinggi
radiasi UV-B yang mencapai permukaan bumi. Penipisan lapisan ozon dapat
berdampak negatif terhadap kehidupan manusia, karena dapat menyebabkan
perubahan metabolisme sel tumbuhan maupun hewan dan dapat merusak material
genetik.
Di alam, adanya peningkatan radiasi UV-B yang berlebihan akan dapat
mempengaruhi reaksi kimia atmosfer yang dapat memicu terjadinya hujan asam dan
pemanasan global.Salah satu akibat negatif dari makin menipisnya lapisan ozon
adalah gangguan kesehatan yang berupa katarak mata, kanker kulit dan menurunnya
efek imunitas tubuh. Menurut US EPA (2011) paparan sinar UV-B dapat menyebabkan
kerusakan kumulatif terhadap sistem mata, karena dapat merusak kornea mata,
selain itu juga dapat menyebabkan terjadinya katarak mata. Penggunaan kaca mata
hitam (sunglasses) sangat disarankan pada saat matahari bersinar sangat terang.
Sumber: Bahaya Lapisan Ozon Berlubang
(https://m4res.wordpress.com)
Gambar 4.4 Pengaruh Radiasi UV-B yang Berlebihan
Pada
penelitian yang dilakukan di Kota Makassar pada tahun 2009-2010, diperoleh
hasil bahwa pada lokasi dengan paparan UV yang rendah mempunyai kecenderungan
prevalensi katarak yang lebih kecil dibandingkan dengan daerah yang mendapatkan
paparan UV yang tinggi. Untuk tiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan
terjadi kenaikkan radiasi UV sebesar 20 persen.
Penurunan risiko pada paparan UV
rendah mencapai 30%. Kemudian pada daerah dengan lokasi yang terpapar sinar UV
pada kadar yang rendah memiliki faktor proteksi terhadap katarak hingga kurang
lebih 40%. Namun demikian, perlu juga dilihat adanya faktor lain yang
mempengaruhi prevalensi kasus katarak mata ini.
Dari data dan pengamatan kondisi
ozon di atmosfer kondisi dari bulan Oktober 1980 sampai dengan Oktober 1991
kondisi lubang pada lapisan ozon makin memprihatinkan dan makin membesar,
hampir sebesar benua Australia. Kondisi terbaru memang sudah lebih baik menurut
data per – 9 September 2011 minimum 164 DU terletak di lokasi 76 derajat
selatan dan 108 derajat sebelah barat dengan luas sekitar 18.12 juta km2
dan kehilangan partikel ozon sebesar 8.14 megatron. Dari foto satelit lubang
ozon di kutub utara masih terlihat terjadi penipisan. Penipisan itu berada di
sekitar Rusia dan Skandinivia, selain yang juga terlihat di Australia.
Pada zaman
sekarang, banyak sekali kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, barang yang
dibutuhkan oleh masyarakat sekarang banyak sekali yang menggunakan CFC.Sebagian
dari mereka menggunakan CFC dengan cara yang tidak terkira banyaknya. Selama
bertahun-tahun, senyawa-senyawa kimia tersebut secara luas dipakai pada produk
seperti untuk pendingin ruangan (AC), media pendingin pada lemari es (kulkas),
bahan pelarut, bahan dorong, dan proses pembuatan plastik.
Selain itu CFC juga banyak digunakan sebagai
blowing agent dalam proses pembuatan foam (busa), sebagai cairan pembersih
(solvent), bahan aktif untuk pemadam kebakaran, bahan aktif untuk fumigasi di
pergudangan, pra-pengapalan, dan produk-produk pertanian dan kehutanan.
Semakin banyaknya pengunaan CFC maka
semakin besar juga kerusakan lapisan ozon.Tanpa adanya filter dari lapisan
ozon, akan lebih banyak radiasi UV-B yang menembus atmosfer dan akan mencapai
ke permukaan bumi. Keberadaan ozon di atmosfer mempunyai arti yang sangat
penting bagi kehidupan di bumi ini. Mengingat hal tersebut maka keberadaan ozon
di atmosfer harus selalu dipantau agar dapat diupayakan tindakan-tindakan
antisipasi yang diperlukan.
Oleh sebab itu, diperlukan upaya
meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program
perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisan
ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak
lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan ozon akan semakin meningkat dan
mungkin saja akan menyebabkan lapisan ini tidak dapat dikembalikan lagi ke
bentuk aslinya.
Walaupun begitu, tetap saja penggunaan
CFC tidak akan mudah lepas begitu saja dari kehidupan manusia. Penghapusan penggunaan CFC di Indonesia,
tampaknya tidak mudah dilakukan.
Terutama karena alat-alat pendingin yang ada sekarang, misalnya kulkas
dan AC, mayoritas masih menggunakan teknologi berbasis CFC. Untuk mengantisipasi penggunaan CFC berlebihan,
telah ditemukan cara yang dinilai sangat bermanfaat. Yaitu melakukan daur ulang CFC dan mencari
bahan alternatif pengganti.
Mendaur ulang CFC, dibutuhkan alat yang
disebut recovery CFC. Alat canggih seharga 60 juta rupiah ini, dinilai sangat membantu mengurangi kebocoran
molekul CFC ke udara. Cara kerja alat
recovery CFC, sangat sederhana. CFC lama di dalam alat pendingin, tidak perlu
lagi diganti. Cukup mendaur ulangnya, sehingga menghasilkan CFC baru. Dalam
mengurangi dampak penggunaan CFC, tidak hanya dilakukan dengan cara daur
ulang. Dapat juga melalui penggunaan bahan
alternatif pengganti. Salah satu bahan penggantinya adalah Hydro Fluoro Carbon
atau HFC. Zat ini lebih aman dan tidak begitu berbahaya terhadap lapisan ozon
(O3).
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
1.
2.
3.
4.
4.1.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
1.
Ozon adalah lapisan
yang terletak di antara 2 lapisan amosfer yaitu troposfer (10%) dan stratosfer
(90%) sebagai pelindung dari sinar ultraviolet. Ozon yang terdapat di lapisan
stratosfer dikenal sebagai lapisan ozon
2.
Produk dan bahan yang
menggunakan dan memproduksi CFC memberikan pengaruh terhadap kerusakan lapisan
ozon.
3.
Gas CFC yang sangat
stabil, menyebabkan gas tersebut sulit terurai diudara.
4.
Kerusakan lapisan ozon
yang disebabkan oleh gas CFC membuat suhu dibumi makin panas dan memberikan
pengaruh yang dapat membahayakan kehidupan dipermukaan bumi.
5.
Alternatif pengganti
CFC yaitu HFC lebih aman untuk digunakan.
4.2.
SARAN
Salah satu usaha
yang dapat dilakukan untuk mengatasi penipisan lapisan ozon, yaitu dengan
mengurangi penggunaan CFC pada berbagaiproduk dan bahanyang digukanan serta
mencari solusi alternatif pengganti CFC yang lebih aman dan tidak menimbulkan
dampak lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abr, 2011. Bahaya Penggunaan CFC.Diakses
pada tanggal 29 Oktober 2016
http://abr26-k1m14.blogspot.co.id/2011/04/bahaya-penggunaan-cfc.html
AK. 2015. Makalah Penipian Lapisan Ozon. Diakses
pada tanggal 29 Oktober 2016
http://antarakojot.blogspot.co.id/2015/04/makalah-penipisan-lapisan-ozon.html
http://bdv09.wordpress.com,ebook Kamus populer kesehatan lingkungan.
Cahyono, W.E. URGENSI MENJAGA LAPISAN OZON BAGIPENGHUNI
BUMI.
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2016
http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/viewFile/734/651
Mauliddah, R.A. 2013. Mekanisme Penipisan Lapisan Ozon oleh CFC.
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2016. http://rizqiyahakbarmauliddah.blogspot.co.id/2013/01/mekanisme-penipisan-lapisan-ozon-oleh.html
Rystanti.2013. Paper Pendidikan Lingkungan Hidup.
Diakses pada tanggal 11 November 2016
http://rystanti.blogspot.co.id/2013/12/paper-pendidikan-lingkungan-hidup.html
Situngkir, Josephine. 2012.Penggunaan CFC dengan Penipisan Lapisan Ozon. Diakses pada tanggal 11 November 2016.
Subchan,
Wachju. 2010. Ilmu Pengetahuan
Lingkungan. Jember: Jember University Press.
Subscribe to:
Posts (Atom)